Tety Pardede Kagama (Alumni UGM): Tindakan Roy Suryo Dinilai Cuma Cari Panggung, Ijazah Jokowi Sudah Ditegaskan Asli oleh UGM

JAKARTA, BANDUNGPOS ID. – Pernyataan Tety Pardede, alumni S2 Notariat Fakultas Hukum UGM tahun 2010, terkait polemik keaslian ijazah Presiden Jokowi dan keterlibatan Roy Suryo, telah beredar rame di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok, Minggu (30/11/25). Banyak pengguna medsos yang menonton dan berdiskusi membahas isi pernyataannya.
Menurut Tety, tindakan Roy Suryo dan rekan-rekannya yang mengangkat kembali isu ijazah Jokowi hanyalah upaya mencari perhatian publik. Dia tegas menyatakan bahwa gelar lulusan UGM diperoleh melalui proses akademik yang ketat, sehingga tidak mungkin dikeluarkan sembarangan, apalagi dipalsukan, karena akan menimbulkan konsekuensi hukum yang berat.
Tety juga mengingatkan bahwa keaslian ijazah Jokowi sebagai alumni UGM telah berulang kali ditegaskan oleh pihak kampus melalui pernyataan resmi Rektor UGM. Bahkan, pemeriksaan teknis yang dilakukan oleh kepolisian juga tidak menemukan indikasi manipulasi atau pemalsuan pada dokumen akademik Presiden.
Dari pandangan pribadinya, Tety menduga langkah Roy dan kelompoknya memiliki motif politik tertentu, yang diarahkan untuk menjatuhkan kredibilitas Jokowi maupun Gibran Rakabuming Raka menjelang dinamika politik mendatang. Dia juga menyebut adanya pihak luar negeri yang berkepentingan terhadap arah kepemimpinan Indonesia, meskipun semua pernyataan ini hanyalah opini tanpa bukti tambahan.
Sebagai pribadi yang menjunjung nilai keagamaan dan etika profesi, Tety merasa sangat tersinggung oleh ulah Roy, yang juga merupakan alumni UGM. Dia menekankan bahwa kritik terkait institusi seharusnya diselesaikan melalui mekanisme internal, bukan dipublikasikan yang dapat menimbulkan kegaduhan. Dia juga meminta aparat penegak hukum mengambil langkah tegas terhadap pihak yang menyebarkan hoaks, termasuk individu bernama Ruziro.
“Sanksi untuk alumni yang melanggar perjanjian menjaga kebaikan kampus memang ada, seperti yang terjadi kepada Amin Rais yang dicabut gelarnya,” ujar Tety. Dia juga menekankan bahwa Roy Suryo beserta rekan-rekannya seperti Rosyuryo, Dr. Tifa, dan Drismon juga seharusnya mendapatkan tindakan yang sama. “Harusnya Rektor UGM mencabut gelarnya juga, karena mereka sudah mempermalukan amamater,” tegasnya. (Iding/BNN)





