Kolom Sosial Politik

Parodi Sang Perokok

29views

 

Oleh: Ridhazia

TERKESAN  berlebihan. Sebab ditampilkan bukan seperti apa yang sebenarnya terjadi. Identik dengan kritik tapi mengolok-olok. Ironis dan satir,

Itulah kekhasan parodi..Katanya sih mendidik pikiran. Bahkan disebut sebut parodi hanya untuk siapa saja yang menggunakan akal dan terpelajar.

Dslam batasan Oxford English Dictionary parodi itu sebagai tak lebih tiruan yang “diubah”sedemikian rupa untuk menghasilkan efek konyol dan antagonis. Tanpa pretensi berlebih.

Secukupmya saja. Asal penikmatnya bisa tersenyum dikulum atau tertawa terbahak. Ya, seperti cerita sang perokok di sekolah dimanjakan gubernurnya. *

 * Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalos dan kolumnis, pemerhati psikologi dan komunikasi sosial politik, bermukim di Bandung, Jawa Barat.

Leave a Response