
KAB. BANDUNG, BANDUNGPOS ID.
Hujan deras yang terus mengguyur Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, menyebabkan tanah longsor di beberapa lokasi pada Kamis (30/10/2025). Akibatnya, tiga rumah warga rusak dan 20 jiwa terdampak, terutama di Kampung Cisurili. Pemerintah Desa Pangalengan bergerak cepat melakukan penanganan dan mitigasi bencana susulan.
Pemerintah Desa (Pemdes) Pangalengan menunjukkan respons cepat dalam menangani bencana longsor yang melanda wilayahnya. Kepala Desa Pangalengan, Agus Supriatna, menyatakan bahwa pihaknya telah membuat laporan situasi bencana dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kecamatan, Polsek, Koramil, dan relawan, untuk penanganan cepat.
Penanganan longsor di Kecamatan Pangalengan melibatkan sinergi lintas sektor, termasuk aparatur kecamatan, Polsek, Koramil, pemerintah desa, serta relawan. Kerja bakti bersama akan dilaksanakan di Kampung Cisurili pada hari Sabtu untuk menangani longsor yang merusak tiga rumah warga.
Satuan Tugas Desa Tangguh Bencana (Destana) Pangalengan melaporkan bahwa total kerugian akibat bencana longsor diperkirakan mencapai Rp150 juta. Selain merusak rumah warga, longsor juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Korban longsor di Pangalengan membutuhkan bantuan mendesak berupa terpal dan karung untuk memperkuat penahan tanah sementara. Pemerintah desa telah menyerahkan bantuan awal kepada keluarga terdampak, namun dukungan tambahan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk meringankan beban para korban.
Mengingat curah hujan yang masih tinggi, Pemerintah Desa Pangalengan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Selain longsor, banjir akibat luapan sungai juga menjadi ancaman di beberapa wilayah. Pemerintah desa terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memantau situasi dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. (Iding/bnn)





