Musik & Budaya

Ngopi Sewarung; Yang Panjang Jangan Dipotong Yang Pendek Jangan Dipanjangkan

Ngopi Sewarung; Yang Panjang Jangan Dipotong Yang Pendek Jangan Dipanjangkan

40views

Ngopi Sewarung;

Yang Panjang Jangan Dipotong Yang Pendek Jangan Dipanjangkan

Ada pepatah orang Baduy yang cukup populer: anu panjang ulah dipotong anu pendek ulah dipanjangkeun, anu enya dienyakeun anu henteu diheunteukrun. Yang panjang jangan dipotong yang pendek jangan dipanjangkan. Yang benar dapat diterima yang salah disalahkan.

Kalimat tersebut mengandung arti, dalam berbicara seseorang harus jujur ​​apa adanya tidak melebih dan berlebihan-lebihan atau mengurang-ngurangi. Fokus pada apa adanya dan seadanya. Dengan begitu akan terhindari dari konflik dan salah faham seperti yang terjadi saat ini dimana adu argumentasi di ruang-ruang publik terus berkecamuk tak ada putusnya, tiada henti. Soal kasus ijasah misalnya, sudah sangat melebar kemana-mana bahkan sudah lari dari substansi atau inti permasalahan. Soal tersebut dapat muncul dari sebuah tuduhan atau boleh juga disebut fitnah. Yaitu seseorang yang mengatakan atau mengklaim bahwa ijasah itu palsu padahal orang yang mengatakan palsu itu belum pernah melihat, meraba, dan mencium ijasah asli yang berbohong palsu tersebut, kecuali terus mencari data-data dan argumen pembenaran. Lalu menganalisanya menggunakan berbagai teori dan pendekatan menjelimet seolah-olah hal itu hasil kajian atau karya ilmiah untuk memperkuat proses pembenaran dan tuduhan atau fitnah yang sedang dilakukan. Itu masalah yang sebenarnya. Itu sebabnya mereka merasa memiliki ijasah asli dengan anggapan tidak perlu menunjukkan ijasah aslinya ke ruang publik karena telah menjadi korban fitnah dan menjadi obyek eskalasi pembenaran. Dan mereka yang mempunyai kesadaran tinggi dan sedang merawat kemurnian pikiran dan hati tidak akan terbawa arus dan ikut campur masuk ke lingkaran masalah tersebut, kecuali saja menunggu proses hukum yang kini masih berjalan.

Rasakan sensasinya,
Tuan Ten.

Leave a Response