Musik dan Budaya

Ngopi Sewarung Edisi Baduy : Mencintai Perawan Baduy

185views

Ngopi Sewarung Edisi Baduy :

Cinta Itu Tidak Cukup

ORANG– Baduy sulit bisa menikah dengan orang luar, kalaupun itu terjadi, harus keluar dari lingkungan masyarakat Baduy,” kata Musung.

Kalimat itu meluncur seolah-olah Musung sudah mengetahui apa yang ada di dalam pikiran Suten.

“Gadis Baduy biasanya langsung saja menikah kalau sama-sama suka dan pernikahan itu hanya satu kali dalam seumur hidup. Jarang terjadi perceraian kecuali salah satu dari pasangan meninggal,” tambah Musung.

Pernyataan Musung itu terdengar dan terasa seperti peluru panas yang meluncur langsung ke jantung dan ulu hati Suten yang sedang ingin berpacaran dengan Mirsa. Sudah mulai tumbuh benih-benih cinta di dalam hatinya dan ingin menjalin kasih asmara dengan Mirsa, kalau mungkin langsung mempersuntingnya.

“Pada dasarnya semua orang sudah ada jodoh dan pasangannya , kenapa harus pake pacaran segala?! Ikatan perjodohan itu adalah langsung dengan pernikahan, bukan dengan berpacaran terlebih dahulu,” kata Musung serius.

Ungkapan Musung membuat hati Suten semakin deg-degan. Banyak sekali pertanyaan besar yang menggantung di dalam pikirannya. Bagaimana mungkin orang bisa langsung menikah tanpa proses pacaran terlebih dahulu.

“Bagaimana dengan cinta?” tanya Suten polos.

“Apa itu cinta, tak ada itu!” Jawab Musung seenaknya.

“Lho maksudnya apa tak ada cinta?!” Suten penasaran bercampur rada sewot melihat cara dan ekspresi wajah Musung saat berbicara soal cinta.

“Cinta belum cukup kuat sebagai dasar modal perkawinan, kedamaian dan kelangsungan hidup berumah tangga.Sebab, di dalam cinta ada nafsu, mengandung nafsu,” jawab Musung rileks, sebuah jawaban yang membuat Suten semakin bingung.

Get the feeling
Mr. Ten

Leave a Response