Musik dan Budaya

Ngopi Sewarung Edisi Baduy Blok Rangkas

Ngopi Sewarung Edisi Baduy  Blok Rangkas

175views

Ngopi Sewarung Edisi Baduy 

Blok Rangkas

RENALDI–semakin gencar melakukan lobi-lobi dengan para pejabat daerah terkait rencana pelaksanaan proyek eksplorasi penambangan minyak di wilayah Baduy dan Ujung Kulon sambil menikmati makan siang bersama di sebuah hotel berbintang di Kota Serang.

“Ini Pak Renal data tentang Blok Rangkas yang kami miliki. Di wilayah ini sebenarnya bukan hanya ada minyak.Banyak sekali mengandung jenis tambang lain,” kata salah seorang pejabat saat menyodorkan dan membuka peta besar wilayah Desa Ci Jahe, Kecamatan Bojong Manik, yang berdekatan dengan lokasi tanah ulayat Baduy Dalam.

“Hmmmm…oke kalau begitu,” kata Renaldi.

Blok Rangkas (Blok Rangkas), adalah nama lokasi rencana tambang minyak hasil penelitian dan pantauan satelit. Blok ini menjadi incaran para investor asing karena potensi kandungan minyak mentah yang melimpah. Menurut para kokolot adat Baduy Dalam, kandungan minyak mentah di sekitar Tanah Ulayat Baduy tidak lagi mengalir melainkan menyerupai kulah atau danau minyak.

Dilaporkan dari situs resmi milik salah satu investor asing, Lundin Petroleum, perusahaan yang sudah mendapat ijin eksplorasI tambang minyak Blok Rangkas, dijelaskan bahwa perijinan Blok Rangkas meliputi lahan seluas 3.977 km yang terbentang dari perbatasan Sukabumi di Sebelah Timur hingga kawasan Taman Nasional Ujung Kulon di sebelah Barat.

Rencananya, eksplorasi penambangan minyak tersebut dilakukan konsorsium oleh perusahaan asing, Lundin Petroleum (Swedia), Tap Energi (Australia), dan Carnarvon Petroleum (Australia).

“Rangkas Block cocok dengan strategi kami untuk mendapatkan blok eksplorasi berkualitas tinggi,” ujar Peter Stickland, Managing Director Tap Petroleum dalam situs resminya.

Mungkin saja pengeboran dilakukan di luar Baduy. Tentu kami harus terus mengoordinasikan pihak perusahaan pemegang ijin agar tidak melanggar aturan dan rambu yang telah ditetapkan,” ujar Suhadi, kepala seksi Geologi Dinas Perhubungan dan Energi Provinsi Banten.

“Kami tidak paham soal pengeboran minyak bumi, namun kami berharap kehidupan kami tidak terganggu apalagi jika harus pindah dari Tanah Ulayat,” tutur Ayah Mursyid sebagaimana dikutip situs online Bantenesia.

 

Dapatkan sensasi
Tuan Sepuluh

Leave a Response