Olahraga

Mutiara Cardinal dan Taqi Arena Sama-sama Membina Talenta Muda di Olahraga Bulutangkis

42views

 

Bandung, BANDUNGPOS.ID – Bersaing secara sehat. Kalimat ini menjadi penegasan dari seorang H. Sukandar tatkala klub bulutangkis yang dimilikinya, Taqi Arena Badminton Academy tampil menjadi juara umum Kejuaraan Bulutangkis Bandung Utama Open III tahun 2025 yang dihelat 21 hingga 26 Oktober 2025 di GOR KONI Kota Bandung.

Dengan perolehan 11 medali emas, 7 perak dan 11 perunggu rasanya sudah cukup untuk menggeser klub bulutangkis langganan juara, Mutiara Cardinal Bandung.

“Kalau kita sendirian punya klub (bulutangkis) yang bagus, kita tidak akan punya orientasi untuk maju   dan tentu saja tak ada yang bisa dibanggakan. Jadi bagi saya klub bulutangkis Mutiara Cardinal adalah partner. Harapan saya Mutiara Cardinalpun  bisa menganggap kami (Taqi Arena) sebagai partner untuk sama-sama membangun dan berorientasi kearah prestasi,” ujar Sukandar saat diminta tanggapannya usai menjadi juara umum dengan menggeser suprioritas Mutiara Cardinal, Mingg sore (26/10/2025) di GOR KONI Kota Bandung.

Intinya – ungkap Sukandar, Taqi Arena dan Mutiara Cardinal sama-sama membina atlet belia yang nantinya mampu berkiprah di Pelatnas. Di Kejuaraan Bulutangkis Bandung Utama Open III, Taqi Arena menampilkan  sekitar 70 pebulutangkis belia. Jumlah yang cukup banyak untuk sebuah klub bulutangkis  yang baru berdiri sekitar 4 tahun lalu.

“Untuk itulah beberapa nomor absen kami ikuti seperti nomor tunggal dewasa, ganda dewasa dan ganda campuran dewasa. Kami hanya ikut di tunggal dewasa saja,” ujar pria asli Pangalengan Kabupaten Bandung ini.

Saat ini Taqi Arena Badminton Academy membina 108 bibit muda potensial di cabang olahraga bulutangkis. Mereka dibina 12 pelatih. Kini mereka menghuni asrama di sekitaran Tani Mulya, Kabupaten Bandung Barat.

“Saya merasa bersyukur Taqi Arena menjadi juara (di Kejuaraan Bulutangkis Bandung Utama Open III). Bagi saya pujian itu racun. Jangan puas dengan pujian, justru kita harus introfeksi dengan beragam sanjungan dan siap menerima cercaan,” ucap Sukandar daria.

Dsinggung kiat menjadi juara sekaligus melengserkan langganan juara, Sukandar mengatakan manajemen di Taqi Arena memiliki prinsip bahwa kerja keras itu bisa mengalahkan talenta. Baginya hal yang sia-sia ketika talenta dimiliki namun tidak mau kerja keras.

Dikesempatan yang sama mantan pebulutangkis nasional yang kini menjadi ketua umum PB Mutiara Cardinal Bandung, Tatat Budiman mengatakan soal kalah dan menang adalah hal biasa dalam olahraga, termasuk bulutangkis.

“Untuk Mutiara Cardinal sendiri hal seperti ini (kekalahan dari Taqi Arena) adalah hal yang sangat baik. Mutiara itu terlalu lama menjadi juara. Dengan tampilnya Taqi Arena menjadi juara bagi saya ada semacam penyegaran. Mungkin penonton juga bosan, koq Mutiara terus yang jadi juara,” ujar Tatat.

Tatat merasa senang Taqi Arena menjad juara Bulutangkis Bandung Utama Open III. Bagina hal seperti ini bisa memunculkan kompetisi yang sehat.

“Yang jelas kedepannya Jawa Barat akan memiliki klub bulutangkis baru dengan kekuatan mumpuni. Tadi saya ngomong sama Pak Haji (Sukandar)  kita sama-sama menjunjung tinggi nama Jawa Barat dan nasional untuk memberi kontribusi di olahraga bulutangkis. Itu tujuan kami,” tegas Tatat yang telah banyak mencetak pebulutangkis handal jebolan PB Mutiara Cardinal Bandung, diantaranya juara Kumamoto Japan Master 2023, Gregoria Mariska Tanjung serta peraih medali emas ganda putri SEA Games 2023, Amalia Cahya Pratiwi.

Sejah ini PB Mutiara Cardinal Bandung telah mencetak 70 pebulutangkis plus pelatih jadi penghuni Pelatnas. Jumlah ini menunjukkan kapabilitas Mutiara Cardinal yang memang tak kaleng-kaleng. (den)  

 

 

 

Leave a Response