Olahraga

Menolak Lupa, Sosialisasi akan Terus Dilakukan NPCI Kota Bandung

258views

 

Bandung, BANDUNGPOS.ID – Sebanyak 30 Kecamatan  hadir pada acara Sosialisasi Olahraga Disabilitas yang diinisiasi National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Bandung.

Nampak hadir pada acara sosialisai tersebut Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Sekdispora)  Sigit Iskandar, Anggota DPRD Andri Ruswana dan Ketua NPCI Kota Bandung Yadi Sofyan.

“Tujuan dari digelarnya sosialisasi kali ini jelas untuk mensosialisasikan dan memperkenalkan NPCI Kota Bandung kepada masyarakat kota Bandung tentunya. Kami ingin masyarakat memahami seandainya ada anggota keluarganya penyandang disabilitas untuk bergabung dengan kami,”  ujar Ketua NPCI Kota Bandung  Yadi Sofyan di Auditorium PSBN Wytaguna Jalan Pajajaran, Kamis (29/8/2024).

Selanjutnya – ungkap Yadi, setelah bergabung dengan NPCI, tentu akan mendapatkan pembinaan untuk menjadi seorang atlet berprestasi. Yadi juga mnyinggung ihwal perubahan nama dari NPCI menjadi Komite Paralimpik Nasional Indonesia (KPNI).

“Sebenarnya hal itu (perubahan nama -Red) kalau dari pusat belum ada, cuma ini inisiatif dari pemerintah kota Bandung, yaitu dari NPCI menjadi KPNI. Keputusan perubahan ini sudah di sahkan di Peraturan Daerah (Perda),” tutur Yadi.

Guna menolak lupa, Yadi mengingatkan, sosialisasi akan terus dilakukan. Seperti halnya pada kepengurusan NPCI yang lama, sosialisasipun secara periodik dilakukan. Hal ini berkelanjutan di program kepengurusan NPCI yang baru.

Sementara itu Anggota DPRD Kota Bandung Andri Ruswana memberi apresiasi yang setinggi-tingginya pada kegiatan sosialisasi NPCI Kota Bandung. Disabilitas di Kota andung – tegas Andri, sangat diperhitungkan, bukan saja di Jabar  namun juga dilingkup Nasional.

“Langkah yang dilakukan NPCI Kota Bandung terkait sosialisasi adalah langkah yang sangat tepat guna mencari bibit atlet disabilitas. Kita lihat potensi di 30 kecamatan atau di 151 kelurahan belum tergali semua,” ujar Andri.

Andri berharap kegiatan sosialisasi tak sebatas seremonial, namun juga bisa dilakukan secara road show disemua kecamatan dan kelurahan di kota Bandung. Dan Dewan serta Pemkot Bandung akan mendukung dari segi anggaran. Sebab menurut Andri hal yang wajar jika prestasi berbuah apresiasi.

Ditempat yang sama Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Sekdispora) Kota Bandung Sigit Iskandar juga menyinggung ihwal perubahan nama. Menurutnya, ketika Peraturan Daerah (Perda) sudah ketok palu, perubahan nama sudah resmi tidak menggunakan bahasa asing.

“Sekarang menjadi  Komite Paralimpik Nasional Indonesia (KPNI) dan harus mulai disosialisasikan. Hal ini menandakan bahwa kota Bandung memang berkomitmen untuk KPNI ini agar bisa membantu baik dari segi penganggaran maupun sarana dan prasarana olahraganya,” ujar Sigit.

Guna mewujudkan hal itu – lanjut Sigit, tentu tak bisa berjuang sendiri. Artinya swasta dan mitra pun harus bisa mendukung. Misalnya penyediaan fasilitas disabilitas di hotel-hotel. Rencananya Dispora dan legislatif akan mensosialisasikan kepada pihak swasta untuk membantu Pemkot.

Sigit berharap lewat kegiatan sosialisasi ini kecamatan-kecamatan bisa menyampaikan kepada kerabatnya, bahwa kekurangan itu bukan berarti tidak mampu berprestasi. Dengan demikian diharapkan kepercayaan diri penyandang disabilitas akan tumbuh kemudian berprestasi membawa nama harus bangsa dan negara. (den)

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Response