Daerah

Kerugian Bencana Banjir dan Longsor di Sumbar Diprediksi Melonjak, Infrastruktur Menjadi Sektor Terdampak Paling Parah

49views

SUMBAR, BANDUNGPOS ID. – Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat sejak akhir November 2025 terus memperluas dampaknya. Data terbaru mencatat tujuh kabupaten/kota mengalami kerusakan signifikan, antara lain Padang Pariaman, Agam, Kota Padang, Solok, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Pasaman Barat. Meskipun pemerintah daerah masih melakukan pendataan, angka kerugian sementara diperkirakan sudah melampaui ratusan miliar rupiah.

Kota Padang menjadi salah satu wilayah dengan kerusakan terberat. Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyatakan nilai kerusakan infrastruktur di wilayahnya mencapai Rp202,8 miliar. Banyak fasilitas publik menjadi tidak berfungsi, terutama jembatan penghubung yang putus akibat derasnya arus banjir. Jembatan Gunung Nago dan Jembatan Kalawi Limau Manis termasuk yang mengalami kerusakan paling parah, dengan nilai kerugian mencapai puluhan miliar rupiah.

BPBD Kota Padang melaporkan total enam jembatan rusak, empat di antaranya putus sepenuhnya. Kepala Pelaksana BPBD Padang, Hendri Zulviton, menjelaskan bahwa kerusakan struktur jembatan menyebabkan gangguan transportasi antarkecamatan dan memperlambat distribusi bantuan ke wilayah terdampak.

Sementara itu, Kabupaten Agam mencatat kerugian hampir Rp14 miliar yang berasal dari sektor permukiman, pendidikan, irigasi, dan pertanian. Ribuan rumah terdampak banjir dengan berbagai kategori kerusakan, dan lebih dari 550 hektare lahan pertanian terendam. Sektor perikanan juga mengalami kerugian besar akibat kematian jutaan benih ikan serta hilangnya fasilitas tambak dan alat tangkap yang terseret arus.

Kerugian terbesar di luar Kota Padang tercatat di Kabupaten Padang Pariaman dengan nilai sementara mencapai Rp268,5 miliar. Banyak infrastruktur transportasi mengalami kerusakan berat, termasuk ambruknya jembatan Koto Buruak yang ditaksir menimbulkan kerugian lebih dari Rp50 miliar. Selain itu, ratusan hektare sawah dan lahan jagung rusak, sehingga menimbulkan potensi penurunan produksi pangan daerah.

Total kerugian diperkirakan masih akan meningkat karena beberapa daerah belum menyelesaikan laporan resmi. Pemerintah Provinsi Sumbar menyatakan angka keseluruhan kemungkinan menembus lebih dari Rp485 miliar. BPBD terus memperbarui data sambil menyalurkan bantuan darurat ke lokasi terdampak dan menyiapkan langkah-langkah pemulihan jangka panjang. (Iding/BNN)

Leave a Response