Oleh Ridhazia
Kantor grup media Tempo di Jakarta Selatan, mendapat kiriman kepala babi dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam pada Rabu, 19 Maret 2025.
Paket itu diduga sebagai teror. Dewan Pers menyatakan mengutuk keras tindakan teror tersebut. Polisi sedang mendalami latar belakang peristiwa itu.
Ada apa dengan Kepala Babi?
Kepala babi, dalam banyak budaya, kerap dikaitkan dengan penghinaan atau ancaman terselubung.
Bahkan, dalam konteks hukum pidana, kepala babi sebagai penggunaan simbol intimidasi. Tujuannya untuk menakut-nakuti, menekan dan teror.
Kepala babi dalam sejumlah kebudayaan melambangkan kebiadaban, kejahatan bawaan dalam diri manusia.
Bahkan kepala babi identik dengan Setan, simbol pertempuran antara peradaban dan kebiadaban.*
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati psikologi dan komunikasi sosial politik, bermukim di Bandung, Jawa Barat.
