KOLOM MEDIA LAWAS

Kenangan Nonton Film “Hati Yang Perawan” di Bioskop Bandung

405views

Oleh Kin Sanubary

BILA kita membuka kembali surat kabar terbitan lawas, termasuk membaca dan membuka halaman demi halaman koran Pikiran Rakyat edisi 25 April 1985 terbitan 40 tahun silam, kita terasa dibawa kembali ke masa lampau.

Suratkabar Pikiran Rakyat jadul tersebut menampilkan iklan film-film yang akan tayang dan sedang diputar di bioskop-bioskop yang ada di kota Bandung, baik film dalam negeri maupun mancanegara.

Adapun film yang cukup menarik perhatian yaitu film “Hati Yang Perawan”
Film ini merupakan film Indonesia yang dirilis pada tahun 1984, berdasarkan cerita pendek karya Budiyati Abiyoga dan disutradarai oleh Chaerul Umam dan diproduseri Bustal Nawawi.

Film ini dibintangi oleh El Manik, Sitoresmi Prabuningrat, Deddy Mizwar, Minati Atmanegara, Nurul Arifin. Film Hati Yang Perawan adalah produksi pertama dari PT Prasidi Teta Film.

Dikisahkan, Nanin dari kecil dididik orang tuanya untuk menjadi wanita saleh dan menunjukkan pengabdian yang tinggi jika kelak bersuami. Nanin ternyata sulit menerapkannya, kendati perkawinannya dengan Hendrawan telah dikaruniai dua orang anak. Hendrawan sebagai suami tak pernah mau mengerti perasaan istrinya. Bukan saja nafkah batin Nanin yang tak terpenuhi, bahkan Hendrawan yang tinggal di Jakarta mulai main serong dengan perempuan lain, Eva. Eva bahkan berani menjumpai Nanin di Bandung, menyampaikan rencana perkawinannya dengan Hendrawan.

Saat kemelut batin Nanin mencapai puncaknya, ia berkenalan dengan seorang mahasiswa ITB, Salman. Nanin dan Salman mempunyai pandangan hidup yang sama, yang membuatnya semakin akrab. Hubungan ini ternyata diketahui Hendrawan, ia cemburu. Namun pada saat itu pula Nanin meminta cerai. Ibu Hendrawan mencegah penceraian, sedang suaminya menyalahkan Nanin, yang tak mampu mengurus suami. Nanin sudah tak lagi peduli. Setelah Salman memperoleh gelar insinyur, persahabatan itu semakin akrab dan perceraian tak terhindarkan.

Sebagai catatan film ini karya Budiyati Abiyoga yang dikenal sebagai seorang produser dan penulis skenario, juga tokoh perfilman Indonesia yang berperan besar dalam menunjang keberlanjutan industri sinematografi Indonesia dengan mendirikan perusahaan rumah produksi film PT Prasidi Teta Film pada tahun 1973.

Sebagai produser melalui perusahaan produksi filmnya, PT Prasidi Teta Film, ia memproduseri sejumlah film seperti Hati Yang Perawan yang lolos seleksi Festival Film Indonesia 1985 serta mendapat penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Film Hati Yang Perawan diputar serentak di 2 bioskop Bandung, yaitu KINGS Theatre yang beralamat di Jalan Dalem Kaum dan MAJESTIC Theatre yang berlokasi di Jalan Braga, dua bioskop yang telah memberikan kenangan tersendiri bagi warga Bandung di era tahun 70-an hingga tahun 90-an.

Poster film Hati Yang Perawan dimuat surat kabar Pikiran Rakyat, digunakan sebagai sarana promosi film terus berlanjut hingga periode berikutnya. Perusahaan bioskop memasang iklan berupa poster film di koran-koran, termasuk Pikiran Rakyat koran kebanggaan Warga Jawa Barat.

Dengan demikian, penikmat film dapat memperoleh informasi tentang film baru dan jadwal pemutaran film tersebut. Membaca koran lawas dan majalah lama mempunyai sensasi tersendiri, kita seperti dibawa kembali ke masa lalu, mundur puluhan tahun ke belakang saat media cetak tersebut. *

* Kin Sanubary, kolektor, pendiri dan pengelola Rumah Media Lawas, penerima Penghargaan PWI Jawa Barat 2023 kategori pelestari media massa nasional, bermukim di Tanjungwangi Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Leave a Response