Kolom Sosial Politik

Dicari Presiden BERAS!

272views

 

Oleh Ridhazia

Janji calon presiden sejatinya omong kosong. Bulshit! Cuma kampanye untuk memenuhi ambisi politik. Bukan untuk memenuhi ekspektasi rakyat kebanyakan.

Mengentaskan kemiskinan, menjanjikan sarapan pagi gratis dan minum susu, atau akan membuat 40 kota besar sekelas Jakarta jika terpilih sebagai presiden hanya memoles citra, juga sebatas menaikkan elektabilitas dan akseptabilitas.

Makanan pokok

Beras itu makanan pokok dari populasi terbesar penduduk Indonesia. Susenas BPS (2022) menunjukkan 98,35% rumah tangga di Indonesia mengonsumsi beras.

Rata-rata konsumsi beras per kapita di Indonesia, mencapai 6,81 kg per bulan atau sekitar 0,4 kg/orang/hari. Sedangkan harga beras sudah naik 15,42%. Tercatat pada Oktober 2023 sudah mencapai Rp 14.400/kg.

Angka ini menempatkan Indonesia sebagai konsumen besar terbesar di dunia setelah China, India, dan Bangladesh. Ironisnya Indonesia negara dengan lahan pertanian itu luas yang masih saja impor dari negara lain.

Jadilah presiden beras!

Jika para calon presiden ini fokus pada urusan beras saja dijadikan instrumen politik dalam kampanye sangat ampuh mendapat tiket berkuasa.

Pasalnya makanan pokok penduduk negeri ini masih menjadi komoditas pangan yang masih mahal. Teristimewa lagi sangat langka. Bahkan rumit dan kusut.

Hal ini terbukti masih dilakukan tindakan aksidental operasi pasar menjual beras murah. Ibaratnya, kebijakan seperti operasi pasar untuk memenuhi hasrat penduduk belanja beras tak lebih hanya sebagai obat “oles”. Alih-alih sebagai kebijakan perberasan dalam jangka panjang.

Padahal urusan makanan pokok itu dalam perspektif antropolog Melville J Herskovitas (1895-1963) merupakan “the primary determinants of survival” bagi umat manusia. *

* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Leave a Response