BANDUNG, BANDUNGPOS.ID – Sirkuit dua bulanan cabor bridge sudah menjadi agenda rutin Pengprov Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Jabar. Tempat penyelenggaraannyapun bergilir, tergantung surat penugasan dari Pengrov GABSI Jabar. Puncak dari sirkuit dua bulanan ini adalah Kejuaraan Daerah (Kejurda).
Demikian dikatakan Sekretaris Umum Pengprov GABSI Jabar Kurnia Praja disela-sela Sirkit Try In Bridge Jabar di Kantor Dispora Jabar Jalan Pacuan Kuda Arcamanik Kota Bandung, Sabtu (24/8/2024).
“Try in ini adalah yang terakhir jelang keberangkatan ke PON XXI/2024 sekaligus juga sesi pamungkas diakhir masa kepengurusan Pengprov GABSI Jabar yang akan jatuh pada Desember mendatang,” ujar Doktor alumnus ITB ini.
Hampir semua atlet Bridge yang akan tampil di PON, tampil di Try In Bridge Jabar. Selain pengcab kabupaten/kota, tampil pula klub-klub bridge di ajang ini. Ada 10 pengcab dengan total 84 peserta bermain di nomor beregu dengan berbagai kelas antara lain beregu umum, kelas senior, junior dan pelajar.
Pada penyelenggaraan bridge seri III Desember mendatang, Kurnia mengatakan akan dilaksanakan di Karawang. Kebetulan pada Desember, Karawang akan menggelar Musyawarah Cabang (Muscab).
Ihwal PON Kurnia mengatakan ada dua nomor yang akan dipertandingkan, yaitu pasangan putra dan putri karena nomor mix Jabar ditolak, hal ini disebabkan – menurut Kurnia, tim bidge Jabar “dikerjain” oleh PB maupun pihak tuan rumah Aceh.
“Nomor mix bridge Jabar sangat berpeluang mendapart emas, minimal 2 Besar. Karena hal ini Pak Ketum (Ketua Umum KONI Jabar Budiana – Red) menargetkan dua medali di nomor putra/i, terserah mau warnanya apa,” ujar Kurnia yang menjadi manager tim bridge Jabar ke PON XX/2024.
Padahal – kata Kurnia, waktu try out di Bali maupun di Jogjakarta, atlet bridge Jabar semua mendapat medali. Namun karena faktor non teknislah, nomor berpeluang emas akhirnya urung dipertandingkan.
Dalam penilaian Kurnia, tim bridge DKI Jaya tetap yang terkuat. Padahal selama ini kiblat kekuatan bridge tanah air ada di Sulawesi Utara. Namun karena sang tokoh bridge Hengky Lasut meninggal, kekuatan bridge Sulut perlahan-lahan meredup. Superioritas bridge Jatimpun runtuh menyusul meninggalnya sang maestro Deni Sacul.
“Rumornya sih nomor mix Jabar ditolak karena Kaltim sudah masuk padahal sebetulnya Kaltim sudah mengundurkan diri dinomor mix. Ketika Jabar mau masuk lagi, pendaftaran sudah ditutup KONI Pusat. Karena itu saingan tuan Aceh berubah angka dari 8 menjadi 6 daerah,” ungkap Kurnia.
Adapun materi pemain bridge Jabar ke PON antara lain Belly Rumengan, M. Prananta Budi, Lucinda D. Sitompoel dan Siti Chaerani. Mereka akan didampingi pelatih Melky Ligouw. (den)





