
Bandung, BANDUNPOS.ID – Mental yang kuat, kepercayaan diri yang tinggi serta persiapan yang matang menjadi modal dasar bagi Agung Satria Negara untuk mencatat sukses di Kejuaraan ADCC (Abu Dhabi Combat Club) Internasional Grap yang digelar di Phuket, Thailand pada Sabtu, 2 Agustus 2025 lalu, tepatnya di Central Mini Convention Hall, Phuket. Di pentas sarat gengsi itu Agung membawa nama Indonesia di kejuaraan Grappling Superfight.
“Alhamdulilah pulang dari Phuket dengan selamat, tidak ada cedera usai bertanding. Seperti sudah diprediksi sebelumnya, hasil dari intelegent sport kami bahwa lawan terberat itu petarung dari Spanyol atas nama Said Anton Gutierrez dan dia pemenangnya.” ujar Agung, Senin (1/9/202) di Bandung.
Meski demikian Agung mengucap syukur lantaran dari dua pertandingan sebelumnya, Agung mencatat kemenangan, masing-masing atas Thien Warder (Thailand) dan Sebastian LeCombe (Kanada).
“Di final saya menang secara submission, namun secara keseluruhan saya kalah poin tipis karena poin kita 0-0, tapi saya mendapatkan negatif poin karena lawan saya (Said Anton Gutierrez) tekanannya sangat kuat jadi saya sedikit terhambat dengan tekanan dia,” tutur Agung.
Selanjutnya Agung akan berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia pada 16 November 2025 guna bertanding kembali di Kejuaraan ADCC Internasional Grap. Agung berharap bisa bertanding kembali dengan lawannya dari Spanyol, Said Anton Gutierrez guna melakukan rematch sekaligus dalam upaya mencetak hattrick di Kuala Lumpur.
Penampilan Agung di Phuket adalah kejuaraan grappling series III. Series pertama di Bangkok dan series kedua di Bali yang menobatkan Agung sebagai juara.
Kejuaraan Dunia Grappling yang digelar ADCC merupakan penyelenggaraan turnamen submission grappling yang sangat bergengsi. Turnamen ini diadakan setiap dua tahun sekali dan dianggap sebagai salah satu turnamen grappling paling bergengsi di dunia, sering disebut sebagai “Olimpiade Grappling”.
ADCC menerima atlet dari berbagai disiplin grappling, termasuk gulat, judo, sambo, catch wrestling, dan tentu saja, Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ). Turnamen ini pertama kali diadakan di Abu Dhabi, UEA pada tahun 1998.
Sebagai pendiri Satria Negara Fighting Camp (SNF), Agung mengatakan intensitasnya tampil di beberapa kejuaraan grappling tingkat dunia adalah untuk memberi insprirasi dan motivasi bagi atlet-atlet muda, baik dilingkup amatir maupu profesional. Dan diantara atlet-atlet muda binaannya tersebut, ada diantaranya yang akan mengikuti Babak Kualifikasi BK) Porprov XV/2026, kejuaraan Max Martial Art (MMA) amatir dan kick boxing. (den)