
Oleh Ridhazia
Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro di demonstrasi ratusan orang berpakaian serba hitam.
Aksi demo di pelataran Gedung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) itu terjadi sejak Senin pagi, 20 Januari 2025.
Pemecatan
Aksi itu digelar atas pemecatan salah satu pegawai kementerian Neni Herlina.
Spekulasi yang berkembang dari sejumlah rekaman yang beredar, sang menteri selain memaki juga melakukan kekerasan terhadap wanita yang menjadi staf di kantornya.
Aksi damai para pegawai kementerian ini juga menyinggung Silvia Ratnawati Brodjonegoro, istri Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Konon istrinya itu disinyalir menjadi pihak yang memantik kekisruhan dan amarah sang menteri sebagaimana narasi spanduk : “Kami ASN, Bukan Babu Keluarga”
Dipecat?
Kabar yang berkembang, publik meminta Presiden Prabowo memberhentikan Mendiksainteks. Sebagai menteri pendidikan ia dianggap tidak meneladani. Bahkan bisa menjadi benalu kabinet Merah Putih jika dibiarkan pada posisi sebagai pembantu Presiden.
Siapa Satrio?
Satryo merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB). juga kukudsan program doktoral di bidang teknik mesin dari Universitas Tokyo, Juga alumni University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS).
Rekam jejak dan karir Satryo dimulai dari Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB (1992), lalu ditunjuk menjadi Dirjen Dikti Kemensikbud dan Mendikti Saintek.
Satryo yang dikenal sebagai ilmuwan yang cemerlang sekaligus Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia periode 2018-2023.
Pembaruan
Di bawah kepemimpinan.Satryo terjadi pembaharuan pendidikan tinggi Indonesia mulai pada Desember 2000.
Saat ini institusi pendidikan tinggi yang besar diubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) atau sekarang dikenal sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang dimulai sejak tahun 2000. *
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati psikologi dan komunikasi sosial politik, bermukim di Bandung, Jawa Barat.




