Unisba dan Apindo Bekasi Dorong Gerakan Desa Bersih, Satukan Misi Lingkungan dan SDGs di World Clean Up Day 2025

METRO BANDUNG, bandungpos.id– Dalam rangka memperingati World Clean Up Day 2025, Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Apindo Bekasi menggandeng Universitas Islam Bandung (Unisba) serta STIE Dharma Agung untuk menyelenggarakan program “Desa Bersih”. Kegiatan yang dipusatkan di Masjid Jami’ Istiqomatul Munawwaroh, Desa Sukaresmi, Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (20/9) ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekaligus dukungan penuh dari sejumlah perusahaan melalui program CSR. Beberapa di antaranya adalah Forum Komunikasi HR East Jakarta Industrial Park (EJIP), PT EJIP, dan PT Etika Indonesia.
Mengangkat tema “Bersih Masjid & Musholla, Bumi Terjaga, Ibadah Lebih Bermakna”, aksi ini tidak hanya berfokus pada menjaga kebersihan tempat ibadah, tetapi juga menggerakkan masyarakat agar peduli terhadap kelestarian lingkungan. Sebagai bentuk dukungan nyata, panitia menyerahkan perlengkapan kebersihan kepada empat masjid dan delapan musholla di wilayah Desa Sukaresmi.
Ketua Forum HR EJIP, Tetty Yanuati, S.E., M.M., menegaskan bahwa World Clean Up Day bukan sekadar kegiatan seremonial atau aksi membersihkan sampah semata. Lebih dari itu, ini adalah momentum untuk mendorong perubahan perilaku dan membangun kesadaran kolektif masyarakat. “Krisis sampah sudah menjadi persoalan serius yang mengancam kualitas hidup kita. Melalui gerakan ini, kita ingin mengajak masyarakat agar tidak hanya ikut memungut sampah pada satu hari tertentu, tetapi menjadikan kepedulian lingkungan sebagai budaya sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan DPK Apindo Kabupaten Bekasi, Zaenah, S.E., M.A., menambahkan bahwa Desa Bersih merupakan program sosial yang berkelanjutan. Apindo, lanjutnya, setiap tahun selalu memiliki agenda pengabdian kepada masyarakat, mulai dari isu stunting, dukungan untuk ODGJ, hingga kerja sama dengan PMI. Tahun ini, fokus diberikan pada program kebersihan desa. “Kami ingin kegiatan ini selaras dengan program pemerintah, baik di level nasional maupun daerah. Kuncinya adalah kolaborasi lintas sektor. Hari ini kita bisa lihat bagaimana dunia industri, akademisi, dan masyarakat bahu-membahu demi tujuan bersama,” paparnya.
Zaenah menekankan pentingnya kontribusi akademisi dalam memberikan wawasan baru melalui hasil riset, termasuk inovasi terkait metode bersih-bersih yang lebih efektif. Dengan begitu, kegiatan ini tidak hanya menghadirkan solusi praktis, tetapi juga membuka jalan bagi lahirnya terobosan yang bermanfaat luas bagi masyarakat.
Program ini juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mencanangkan gerakan “Jabar Bersih” sebagai bagian dari visi Jabar Juara. Menurut Zaenah, sinergi seperti inilah yang akan mempercepat terwujudnya lingkungan yang sehat, bersih, dan berkelanjutan.
Ketua DKM Masjid Jami’ Istiqomatul Munawwaroh, Ustadz Misbahu Shudur, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Ia berharap kegiatan ini bisa mempererat silaturahmi antara Apindo, mahasiswa, serta para pemuda di Desa Sukaresmi. “Semoga kebersamaan ini tidak hanya bermanfaat bagi masjid, tetapi juga menjadi berkah untuk seluruh masyarakat desa,” ungkapnya.
Dukungan terhadap program Desa Bersih juga datang dari kalangan akademisi Unisba. Weishaguna, S.T., M.M., dosen Fakultas Teknik Unisba, menjelaskan bahwa kampusnya menaruh perhatian besar pada isu Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu bentuk konkret kontribusi Unisba adalah pengembangan inovasi teknologi ramah lingkungan berupa reaktor plasma yang minim karbon, berkonsep zero emission, dan telah dipatenkan. “Teknologi ini menjadi bukti bahwa Unisba berkomitmen menghadirkan solusi nyata terhadap persoalan sampah sekaligus menjaga bumi agar tetap lestari,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Unisba tidak hanya berperan di tingkat lokal, tetapi juga global. Dengan mengusung konsep Islam Lokal–Global, Unisba berusaha menjadikan nilai-nilai Islam sebagai dasar dalam setiap aktivitas riset, akademik, maupun pengabdian kepada masyarakat.
Selain dosen, para mahasiswa dari Unisba dan STIE Dharma Agung juga aktif terlibat dalam kegiatan ini. Mereka tidak hanya ikut serta dalam sosialisasi pengelolaan sampah, tetapi juga bekerja sama dengan warga dalam aksi bersih-bersih. Melalui keterlibatan langsung ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga tentang bagaimana ilmu dan riset yang mereka pelajari di kampus dapat diterapkan secara nyata untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Dengan adanya kolaborasi ini, World Clean Up Day 2025 di Desa Sukaresmi bukan hanya menjadi ajang peringatan tahunan, melainkan juga tonggak penting untuk membangun kesadaran bersama, memperkuat peran perguruan tinggi, dunia usaha, dan masyarakat dalam menjaga bumi serta mewujudkan desa yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.(sani/bnn)