Bandung Raya

Unisba Jadi Pusat Sosialisasi Instrumen Akreditasi Baru LAM-Teknik 2025

28views

METRO BANDUNG, bandungpos.id – Universitas Islam Bandung (Unisba) dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sosialisasi Instrumen Akreditasi LAM-Teknik 2025 yang diinisiasi oleh LLDIKTI Wilayah IV pada Jumat (12/9). Kegiatan strategis ini digelar secara hybrid, dengan pertemuan tatap muka di Aula Utama Unisba serta partisipasi daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Acara tersebut melibatkan perwakilan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan LLDIKTI Wilayah IV yang memiliki program studi teknik di Jawa Barat dan Banten.

Rektor Unisba, Prof. Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dalam sambutannya menyatakan kebanggaan dan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepada Unisba sebagai tuan rumah. Ia menegaskan bahwa kehadiran instrumen akreditasi terbaru ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, khususnya di bidang keteknikan. “Transformasi kebijakan akreditasi melalui penyempurnaan instrumen LAM-Teknik 2025 merupakan wujud komitmen bersama untuk mencetak lulusan yang kompeten, adaptif, sekaligus berintegritas,” tegasnya.

Antusiasme peserta tampak jelas dari jumlah kehadiran, yakni 136 orang yang terdiri atas 102 peserta secara luring dan 34 melalui daring. Mereka berasal dari 62 PTS dengan total 88 Program Studi Teknik, mencakup berbagai jenjang pendidikan mulai dari D3, D4, S1, S2, S3, hingga program profesi. Kehadiran mereka mewakili 25 kota dan kabupaten di wilayah Jawa Barat dan Banten, dengan komposisi peserta yang beragam, mulai dari rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua program studi, pejabat penjaminan mutu, hingga tim akreditasi kampus.

Dalam kesempatan itu, Harits juga menyampaikan pesan spiritual dengan mengutip firman Allah dalam Surah Al-Mujadilah ayat 11. Menurutnya, peningkatan mutu pendidikan adalah bagian dari jihad intelektual yang bernilai ibadah. Ia berharap, sosialisasi ini tidak hanya memberikan pemahaman mengenai instrumen baru, tetapi juga menjadi pemicu transformasi menyeluruh pada kualitas pendidikan teknik di Indonesia. Transformasi tersebut mencakup perbaikan kurikulum, penguatan kompetensi dosen, pembaruan infrastruktur, hingga keberlanjutan program studi di masa depan.

“Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan pendidikan tinggi teknik di tanah air,” tuturnya menutup sambutan.

Acara tersebut juga menghadirkan narasumber utama dari LAM-Teknik, yakni Prof. Dr.-Ing. Ir. Misri Gozan, M.Tech., IPU., yang secara langsung memaparkan detail instrumen akreditasi terbaru dan arah pengembangannya.

Dari sisi regulasi dan pengawasan mutu, Ketua Tim Kerja Penjaminan Mutu dan Pengendalian PT LLDIKTI Wilayah IV, Agus Gumilar, S.T., M.Kom., turut menyampaikan evaluasi kondisi akreditasi program studi teknik di wilayahnya. Berdasarkan data, dari total 324 program studi teknik di Jawa Barat dan Banten, masih ada 28 prodi yang belum mengantongi akreditasi. Sementara itu, distribusi akreditasi yang sudah terdata adalah 27 prodi terakreditasi Unggul, 3 prodi A, 84 Baik Sekali, 38 B, 142 Baik, dan 2 C.

Agus menekankan bahwa tantangan besar pendidikan tinggi saat ini terletak pada penguatan tiga aspek fundamental: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). “Ketiga komponen ini harus berjalan selaras dan konsisten, agar proses akreditasi maupun reakreditasi bisa berlangsung lancar, sekaligus menumbuhkan budaya mutu yang berkelanjutan di lingkungan perguruan tinggi,” ungkapnya.(sani/bnn)

Leave a Response