Oleh Kin Sanubary
FILM “Perempuan” bisa dikatakan pengalihan sebuah drama panggung ke dalam film, karena semua informasi diberikan dalam dialog. Film Perempuan ini, dari awal hingga akhir cerita cukup memeras air mata.
Diceritakan, ketertarikan pada pandangan pertama membuat Hendrawansyah yang diperankan oleh Sophan Sophian, terus mengejar Maryani dimainkan oleh Widyawati. Ia tidak mundur meski kemudian tahu bahwa pacarnya itu seorang pelacur, bahkan ketika harus menghadapi malu di hadapan orang-orang terhormat dan ayahnya sendiri, Datuk Sulaiman (Kusno Sudjarwadi).
Baru ketika Sulaiman meminta Maryani agar ibunya yang sakit telah sembuh, Maryani mau melepaskan Hendra. Hendra salah sangka, dia marah, pulang, ibunya sembuh, dan konon mengembara entah ke mana. Baru saat Maryani, setelah jatuh miskin, sakitnya parah dan menjelang mati, tidak jelas sakit apa, baru Hendra muncul. Itupun masih diulur dengan bensin mobilnya habis.
Film “Perempuan” diproduksi tahun 1973 dan disutradarai oleh Pitrajaya Burnama dan dibintangi oleh pasangan serasi Sophan Sophian dan Widyawati.
Skenario film ini dibuat oleh Pitrajaya Burnama dan diproduseri oleh
A. Ganie Rachman
Selain dibintangi oleh pasangan Widyawati dan
Sophan Sophian. Film ini didukung oleh bintang film Indonesia ternama lainnya seperti Farouk Afero, Kusno Sudjarwadi, Ivo Nilakreshna,
Dolf Damora, Mansyur Syah,
Emilia Contessa, Bambang Irawan, Tuty S, Sofia WD,
Dewi Rosaria Indah, Hadisjam Tahax dan Yoseano Waas.
Adapun musik digarap oleh penata musik ternama yaitu
Idris Sardi. Film ini didiistribusikan oleh
PT. Suya Indonesia Medan Film.
Semoga dengan mengulas kembali film lawas, bisa membuka kenangan lama dan mengingat kembali para pesohor yang pernah menjadi buah bibir di blantika film nasional.*
* Kin Sanubary, kolektor, pendiri dan pengelola Rumah Media Lawas, penerima Penghargaan PWI Jawa Barat 2023 bidang pelestari media massa nasional, bermukim di Tanungwangi Kabupaten Subang, Jawa Barat.
