Musik dan Budaya

Ngopi Sewarung Pesona Gadis Baduy

214views

Ngopi Sewarung Episode Baduy

Pesona Gadis Baduy

Oleh Uten Sutendy

SEPANJANG== perjalanan Suten terus aktif memainkan kamera membidik obyek keindahan alam di sekitar Sungai Ci Ujung. Dari kejauhan ia melihat ada tiga orang perempuan muda Baduy sedang mencuci pakaian di atas batu besar di pinggir sungai.

Salah seorang dari mereka telah menarik perhatian Suten, seorang perempuan muda berkulit putih terbungkus kain berwarna biru tua. Perempuan itu baru saja menenggelamkan seluruh tubuhnya ke dalam air sungai yang bening dan ber-arus deras hingga seluruh pakaian yang dikenakan basah kuyup. Saat ia berdiri lekuk-lekuk tubuhnya terlihat jelas, langsing padat seksi. Dan ketika mengibaskan rambutnya yang panjang terurai bebas sambil menggelengkan kepala ke kiri dan kanan terlihat bentuk lehernya agak panjang tampak indah menopang wajah cantik dengan bentuk hidung mancung bak belahan jambu air. Suten seperti melihat dari kejauhan seekor burung merak betina muda yang baru selesai mandi dan sedang memamerkan keindahan kilauan warna-warni bulu bulunya. Perempuan itu memberikan senyuman memikat walau sedikit tertahan dan giginya tertutup rapat oleh bentuk bibir merah nan manis. Benar benar sebuah pemandangan eksotik yang menggoda dan menggetarkan hati Suten.

Suten mencoba konsentrasi mengarahkan cameranya agar lebih fokus lagi ke obyek tubuh perempuan itu. “Gilee, cantik juga nih cewek, ” gumam Suten dalam hati.

Meski kain baju yang dikenakan terbuat dari bahan blacu dan motifnya sama dengan yang biasa dikenakan oleh pada umumnya gadis Baduy, namun perempuan di pinggir sungai itu terlihat lebih menarik dan memiliki pesona yang berbeda. Tatapan mata dan senyuman yang bertahan seperti menyembunyikan sesuatu yang sulit ditebak.

Belakangan diketahui perempuan muda itu bernama Mirsa, masih gadis, anak seorang tokoh adat Kampung Gajeboh, Baduy Luar.

Gadis Baduy rata-rata memiliki sikap tertutup kepada laki-laki apalagi jika pria yang ditemui dari luar. Jarang sekali mereka berani menatap wajah atau beradu mata dengan lawan jenis. Saat berpapasan di persimpangan jalan, gadis Baduy selalu menundukkan kepala atau menutup wajah dengan dudukuy (topi lebar terbuat dari anyaman bambu). Mereka juga jarang ke luar rumah untuk sengaja sekedar mencari hiburan seperti yang sering dilakukan oleh para gadis kota. Hiburan satu-satunya yang membuat mereka senang adalah bekerja di huma atau menenun kain sepanjang hari di teras rumah.

 

Get the feeling
Mr. Ten

Leave a Response