Bandung, BANDUNGPOS.ID – Rapat Pimpinan Pengurus Cabang Olahraga Gulat Jawa Barat yang dilaksanakan Sabtu (16/12/2023) di Gedung Asprov PSSI Jabar Jalan Lodaya Kota Bandung menghasilkan beberapa point krusial.
Agenda pertama adalah menggelar rapat kerja tahun 2024 sekaligus bersilaturahmi dengan pengurus baru Pengprov PGSI Jabar. Setelah itu akan menggelar kejuaraan gulat KU 13,15,17 dan 20.
“Kenapa KU 13 dipertandingkan, ini karena seandainya pembibitan dimulai dari awal atau usia dini maka hasil ke seniornya akan lebih bagus, dan ditubuhnya akan mengalir darah gulat yang sesungguhnya,” ujar Ketua Umum Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jabar H. Yoko Anggasurya sesaat setelah usai Rapat Pimpinan.
Agenda selanjutnya adalah merancang kepelatihan dan kursus perwasitan. Dan semua event gulat yang ada di Jabar semuanya harus memiliki regulasi BPJS ketenagakerjaan untuk melindungi atlet-atlet potensial.
“Seandainya atlet tidak dilindungi BPJS Ketenagakerjaan maka dikhawatirkan ketika atlet cedera, selesai sudah karirnya,” ujar H. Yoko.
Hal selanjutnya yang tak kalah pentingnya menurut H. Yoko adalah keinginan untuk menampilkan atlet senior dari daerah di ajang Selekda karena di babak kualifikasi hasil yang diperoleh pegulat Jabar cukup lumayan. Tapi tentu untuk ajang PON peta persaingannnya bakal berbeda.
“Oleh karena itu saya meminta kawan-kawan didaerah yang senior supaya bisa diturunkan, karena jangan main-main target kita di PON XXI/2024 adalah meraih 5 medali emas, Selekda sendiri akan dilaksanakan tanggal 24 Februari 2024 di GOR Pqajajaran Bandung,” ujar H. Yoko.
Sejauh ini ada 26 Pengcab PGSI kota dan kabupaten di Jabar dari total 27 Pengcab. Satu Pengcab yaitu Kabupaten Pangandaraan masih sebatas persiapan untuk dbentuk. Bila perlu menurut H. Yoko, pelatih gulatpun akan dikirim ke Pangandaran kalau memang diperlukan guna dipercepatnya pembentukan Pengcab.
Lebih jauh H. Yoko mengatakan, untuk persiapan PON tahun depan, mess gulat yang lebih refresentatif tengah disiapkan. Atletpun hanya fokus berlatih, sementara persoalan gizi atlet, H.Yoko akan memanggil dokter gizi yang memang ahli dibidangnya.
“Dokter gizi yang nanti akan didatangkan yang pasti akan memenuhi gizi para atlet gulat yang dibutuhkan. Karena atlet gulat itu berbeda dengan atlet catur misalnya. Untuk atlet gulat dibutuhkan 130 gram daging, belum lagi telur dan sayuran. Selain itu akan dilibatkan pula psikiater,” tutur H. Yoko.
Akan halnya Pelatda hari pertama cabor gulat yang datang hanya sembilan orang, hari kedua tanggal 12 Desember yang datang 7 orang , hari ketiga 6 orang. Selanjutnya untuk hari Senin (18/12/ 203) dan hari-hatri selanjutnya berapa orang yang hadir, tentu belum diketahui.
“Selidik punya selidik ternyata mereka masih disibukkan dengan urusan kuliah dan pekerjaannya. Kalau demikian adanya, it’s okay, kita berjalan dengan yang ada dulu, nanti pada Januari tahun depan baru kita start sesungguhnya ,” ungkap H. Yoko.
Persoalan mess atlet, menurut H. Yoko, nanti setelah di renovasi akan tersedia kamar-kamar, air panas dan kolam-kolam yang bisa dilipat. Semuanya disiapkan supaya atlet merasa nyaman.
H. Yoko pun menyatakan siap untuk membuat fakta integritas, khususnya menyangkut target perolehan medali emas di PON XXI.
“Kalau target 5 emas meleset di PON, saya siap mundur. Dan itu harga mati. Tapi tolong juga dibantu kebutuhan-kebutuhan atlet. Dengan demikian ada semacam take and give untuk mewujudkan prestasi ,” tegas H. Yoko. (den)





