
BANDUNG, bandungpos.id — Kedatangan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, ke Kelurahan Pasteur Kecamatan Sukajadi, jadi berkah trersendiri bagi masyarakat maupun pedagang Pasar Sederhana. Bagaimana tidak, kunjungan orang No 1 di Kota Bandung dalam rangka Siskamling Siaga Bencana gunungan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sederhan mendadak terkikis dengan sendirinya.
Padahal dalam beberapa pekan terakhir timbunan sampah sudah memakan sepertiga badan jalan, tak ayal arus lalulintas pun menjadi terganggu. Selain itu bau semerbak dan kurang sedap pun kerap mengganggu masyarakat maupun pedagang.
“Alhamdulillah begitu datang Pak Wali Kota sampah pun mendadak diangkut. Pak Wali datang sampah pun sedikit menghilang. Padahal sebelumnya terkesan dibiarkan menumpuk hingga ke badan jalan,” ungkap salahseorang pedagang, Jumat (14/11/2025).
Dia mengaku, demi mengais rejeki terpaksa berjualan meski harus berkutat dengan bau busuk dan lalat yang ditimbulkan dari gunungan sampah.
“Ya mau gimana lagi, kalau gak jualan kan kami ini punya tanggungan. Terimakasih Pak Wali, semoga lebih sering berkunjung ke sini sehingga gak akan ada lagi tumpukan sampah disini,” harapnya.
Hal serupa diungkapkan Camat Sukajadi, Inci Dermaga, ia merasa sedikit lega adanya pengangkutan sampah di wilayahnya. Meskipun berbagai uoaya telah dilakukan pihaknya untuk mengatasi persoalan sampah namun selalu terkendala dengan berbagai faktor.
“Terimakasi Pak Wali, persoalan sampah akhirnya bisa teratasi. Kita juga akan terus gelorakan semangat kepada warga untuk bisa memilah dan memanfaatkan sampah, sehingga bisa mengurangi volume,” ungkap Inci.
Target Minggu Depan Sampah Berkurang
Wali Kota Bandung M. Farhan menargetkan meskipun adanya pembatasan ritasi pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, namun ia menargetkan timbunan sampah di seluruh TPS di Kota Bandung akan rampung tanggal 23 November 2025.
“Pokoknya paling lambat tanggal 23 November 2025 tumpukan sampah di seluruh TPS di Kota Bandung akan terangkut. Tapi tumpukan sampah yang lama ya,” selorohnya usai meninjau penarikan samapah di TPS Sederhana, Jumat (14/11/2025).
Ia mengungkapkan selain faktor cuaca dan pembatasan pengangkutan, pihaknya juga terkendala karena rawanya jalan menuju TPA Sarimukti. Sehingga perlu langkah antisipatif.
“Selain faktor cuaca dan pembatasan tonase juga jalan utama ke TPA Sarimukti kalau kita masih menggunakan kendaraan yang bertonase besar jalanya rawan longsor. Untuk itu kami mencoba mencari solusi kendaraan pengangkutnya lebih kecil. Selain mengurangi resiko, kendaraan kecil kan bisa masuk melalui jalan alternatif lain,”terangnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung Darto. Menurutnya adanya perubahan kebijakan dari pengelola TPA Sarimukti yang awalnya diminta untuk mengurangi tonase namun belakangan justru harus membatasi ritasi.
“Memang awalnya kita diminta untuk mengurangi tonase kurang lebih sekitar 45 persen. Namun belakangan justru harus mengurangi ritasi,” ucapnya.”





