Kolom Sosial Politik

Sok Kompeten

20views

 

Oleh: Ridhazia

NASIHAT  “di atas langit masih ada langit” mengingatkan pentingnya sikap rendah hati. Tak perlu jumawa dengan menganggap diri lebih sempurna dan lebih penting dari yang lain.

Apalagi sok kompeten. Merasa kemampuan diri lebih tinggi dari yang lain. Padahal ada yang lain yang lebih kompeten dari dirinya.

Bias Kognitif

Sok kompeten itu tenyata bias kognitif. Terjadi tanpa disadari terutama pada seseorang yang mengalami superioritas ilusif yaitu kemampuan rendah tapi merasa superior.

Dalam studi psikologi, bias kognitif sebagai gangguan psikologis akibat proses berpikir yang tidak rasional dan terbatasnya fakta-fakta.

Argumennya dibuat tampak logis dan rasional. Padahal gagal mengkonstruksi fakta yang menjadi sandaran penalaran yang kuat.

Kaim yang berpotensi membabi buta dan emosional itu alih-alih diubah dan diperbaiki, malah digunakan untuk mendiskreditkan demi keyakinan yang telah lama dipegang.

Bias kognitif inilah kerap menjadi prasangka negatif. Kalau bukan stereotip, pasti generalisasi yang salah yang enjadi cikal bakal fitnah dan diskriminasi.*

* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati psikologi dan komunikasi sosial politik, bermukim di Bandung, Jawa Barat.

Leave a Response