Bandung, BANDUNGPOS.ID – Kondisi lapangan yang buruk dikeluhkan beberapa peserta Sepak Bola Liga 4 Seri 2 Piala Gubernur Jawa Barat 2025. Salah satu yang mereka keluhkan adalah masalah lapangan yang disiapkan Panitia Pelaksana yang tidak layak pakai.
Kenyataan menunjukkan, kondisi lapangan tersebut berubah wujud menjadi kubangan dan tidak layak pakai ketika hujan turun. Efeknya, semua jadwal pertandingan harus diubah total dari jadwal semula.
Beberapa lapangan bola yang tergenang air dan harus mengalami perubahan jadwal pertandingan diantaranya, Lapangan Mandala Mukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang mempertandingkan Grup D (Java One Top, R-MIFA, Perssi, Maung Bandung FC) dan Grup E (Bionsa Putra Kencana, Inspire Indonesia, UNI Bandung, Bandung Legend).
Akibat lapangan yang sudah tidak layak pakai apabila turun hujan, jadwal pertandingan Grup D dan Grup E tersebut berubah total dari jadwal semula menjadi pukul 08:00 WIB, 10:00 WIB dan 13:00 WIB dan 15:00 WIB.
“Saya nilai kalau dibandingkan sepertinya lebih bagus Lapangan Lodaya. Ini mah sudah lapangannya tidak layak karena direndam air hujan, ukurannyapun hanya 50 x 90. Jadi masih bagus Lapangan Lodaya yang memiliki luas 54 x 96. Saya heran koq sekelas Liga 4 lapngannya seperti itu. Jadi saya nilai kompetisi liga 4 asal jadi saja,” keluh Denny Susanto, pemilik Maung Bandung FC.
Wajar jika sang pemilik Maung Bandung FC itu gusar. Musababnya jelas, persiapan yang dilakukan jauh-jauh hari, tidak bisa berjalan sesuai harapan disaat harus menghadapi kondisi lapangan yang hancur.
“Banyak kalau saya katakan kekurangannya. Yang pasti harus sesuai standar untuk gelaran sekelas Liga 4. Piala Bandung Utama saya kira lebih bagus,” ujar Denny.
Hal yang sama dialami pula tim-tim yang tampil di Banjaran Football Club Kota Depok yang mempertandingkan Blok 4 yang terdiri dari tiga grup yakni Grup J (Bojong Gede Raya, Abinaya Squad, Satria Sangeni, Depok City), Grup K (Cibinong Putra, Depok United, Citeureup Raya, GWR Family Raya) dan Grup L (Persikabo, Pakuan City, Diklat ISA, Bogor Raya FC).
“Lapangannya tidak layak pakai, bola tidak bisa jalan, parah sekali ketika turun hujan. Saat itu kita sedang bertanding melawan Pakuan City dan harus ditunda dalam kedudukan 1-1,” kata Lulu Tri Rahayu, ofisial Persikabo menuturkan.
Akhirnya, Panpel setempat memindahkan venue pertandingan Grup J, K dan L ke lapangan Koci di kawasan Beji, Kota Depok.
Lain halnya para kontestan yang bertanding di Lapangan Abipraya Rende, Kabupaten Bandung Barat yang mempertandingkan Grup A (Galuh FC, Bandung Barat United, Riverside Forest, Fanshop FA), Grup B (Ts Maung Garut, Progresif Indonesia, R2B Legend, Liga 4 Kota Bandung), Grup C (Bara Siliwangi, Germanesia, WBFC, Rancaekek FC).
Mereka mengeluh bukan lantaran lapangan yang terendam banjir. Tetapi, lapangannya yang cuma seukuran mini soccer.
“Jelas, kalau lapangan sekecil itu efeknya susah untuk mengembangkan permainan yang diintrusikan pelatih, sangat sulit,” kata salah seorang pemain dari tim yang tergabung di Grup A.
Hal tersebut dibenarkan ofisial tim Germanesia, Naufal. Menurut Naufal, lapangannya memang tak begitu terganggu apabila turun hujan. Tetapi, ukurannya saja yang tidak sesuai standar.
“Betul, ukuran lapangan Abipraya Rende ini kecil, mirip – mirip mini soccer gitu,” kata Naufal seraya mengatakan cukup gembira karena timnya bisa menang 3-2 atas Bara Siliwangi di laga perdananya.
Seperti diketahui, Liga 4 Seri 2 Piala Gubernur Jawa Barat 2025 dibuka Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Stadion Dalem Bintang RAA Adiwijaya Kabupaten Garut, Minggu (26/10/2025).
Selain dihadiri Ketua Umum PSSI Erick Thohir, upacara pembukaan juga dihadiri langsung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Ketua Umum KONI Jabar Muhammad Budiana, Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Barat Tommy Apriantono dan para Ketua Askab/Askot serta perwakilan klub-klub peserta.
Liga 4 Seri 2 Piala Gubernur Jawa Barat tahun 2025, tersebut diikuti 44 peserta dari berbagai daerah di Jawa Barat. (den)
