Olahraga

Muara Selekcab, Dinanti Lahirnya Regenerasi Atlet

153views

Bandung, BANDUNGPOS.ID – National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Bandung telah usai menggelar  Seleksi Cabang (Selekcab) terhitung mulai 20 hingga 23 Mei 2025. Seleksi digelar dalam upaya pembentukan kontingen NPCI Kota Bandung menuju gelaran Pekan Paraympic Daerah (Peparda) 2026.

“Alhamdulilah selekcab 16 cabang olahraga (cabor) diikuti total  480 atlet. Nantinya dari jumlah sebanyak itu akan kita rekrut 200 atlet untuk memperkuat kontingen NPCI Kota Bandung di tim bayangan, mereka akan didampingi 100 pelatih,” ujar Ketua Umum NPCI Kota Bandung Yadi Sofyan di Sekretariat NPCI Kota Bandung, Komplek GOR Pajajaran, Rabu (28/5/2025).

Setelah Selekcab, NPCI Kota Bandung akan merekap jumlah atlet untuk disampaikan ke Dispora Kota Bandung guna dilakukan pembinaan lebih lanjut untuk pembentukan kontingen NPCI Kota Bandung menuju Peparda 2026.

Selain menggelar Selekcab, NPCI Kota Bandung – lanjut Yadi, telah pula mengikuti talent scouting yang digagas NPC Pusat. Dikegiatan ini NPCI Kota Bandung mengirimkan 28 calon atlet dibawah usia 23 tahun. Postur tubuh dan fisik akan dinilai NPC Pusat. Selanjutnya akan direkomendasikan ke NPCI Jabar menyangkut jumlah calon atlet yang lolos selsksi dari NPCI Kota Bandung.

“Kuota dari masing-masing provinsi di ajang talent scouting berjumlah 60 orang. Kami berharap dari 60 orang tersebut, paling tidak ada 15 orang dari NPCI Kota Bandung untuk mengikuti sentralisasi di Delingan, Solo,” ujar Yadi.

Dikesempatan itu Yadi kembali menegaskan soal usia atlet yang tampil di Peparda 2026. Menurutnya, siapapun yang masih bisa berprastasi di Peparda tentu akan diutamakan. Intinya, sebelum regenerasi muncul, atlet yang masih mampu berprestasi – terlepas dari faktor usia, tetap akan ditampilkan.

“Disisi lain, kuota untuk atlet pelajar ada dikisaran angka 10 persen. Jadi meski belum memiliki prestasi mumpuni, kita beri kesempatan untuk menambah jam terbang mereka. Dengan jam terbang yang banyak, Insya Allah mereka pada saatnya akan menggantikan posisi atlet senior,” papar Yadi.

Yadi bersyukur, dampak efisiensi anggaran pemerintah bagi NPCi Kota Bandung tidak terlalu signifikan dan tidak berpengaruh pada kuota. Yadi mengatakan, semua anggaran akan diserap pada tahun 2026.

Setelah tim terbentuk hasil selekcab, Yadi menyasar soal hak. Menurutnya, mereka akan mendapat honor dan transport bulanan mulai bulan Juni nanti. Merekapun akan mendapatkan apparel berupa sepatu, training dll serta mendapat asuransi.

Dengan kontingen berjumlah 400 atlet, pelatih dan ofisial, NPCI Kota Bandung tetap membidik gelar juara umum diperhelatan Peparda 2026.

Menyangkut tuan rumah Peparda 2026 dimana Kabupaten Indramayu ditunjuk sebagai tuan rumah, Yadi menegaskan kalau hal itu sudah menjadi keputuan Pemprov Jabar, baginya tidak ada masalah.

“Mau di Kabupaten Indramayu ataupun di Kota Bandung, bagi saya tak ada masalah. Karena kitapun menghargai Kabupaten Indramayu sudah terlebih dahulu mengajukan diri sebagai tuan rumah Peparda 2026. Intinya tetap kita dukung dan sukseskan Kabupaten Indramayu sebagai penyelenggara Peparda 2026,” ujar Yadi.

Meski demikian secara pribadi Yadi kurang berkenan seandainya fasilitas yang ada di kota Bandung dipergunakan untuk fasilitas Peparda.

“Tapi kalau ada kebijakan dari Dispora kemudian  Pak Walikota, tentu kita manut. Kita mengikuti arahan pimpinan saja,” ungkap Yadi.

Ditempat yang sama Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) NPCI Kota Bandung Taufik Hidayat merasa lega. Pasalnya, Selekcab berjalan on the track. Kelancaran Selekcab diakui Taufik berkat dukungan Ketua Umum NPCI Kota Bandung.

“Pak Ketua (Yadi Sofyan) dan Pak Bendahara (Dadan Nuriana) saya mengucapkan terimakasih atas semua dukungan yang diberikan untuk menyelenggarakan selekcab. Kami di bidang Binpres tentu mengharap hasil terbaik dalam menjaring 200 atlet hasil selekcab untuk Peparda 2026,” ujar Taufik.

Disisi lain Sekretaris Umum NPCI Kota Bandung Djumono masih mengurai ihwal selekcab. Menurutnya, setiap cabor yang ikut selekcab mengajukan cukup banyak atletnya, hampir diangka 270 atlet. Sementara yang harus lolos ditahun 2025 ini berjumlah 200 atlet. Seperti dketahui atlet yang ikut selekcab total berjumlah 482.

“Untuk sampai ke 200 atlet – sesuai dengan kuota tahun 2025, kita harus lebih selektif lagi memilih kira-kira atlet mana yang memang akan memberi kontribusi medali untuk kota Bandung di ajang Peparda 2026. Tapi kami berharap ditahun depan akan banyak lagi atlet yang direkrut, apalagi nanti ada tambahan satu cabor lagi yaitu bocchia hingga akhirnya total berjumlah 17 cabor. Kami mohon dukungan dari Pemkot Bandung. Misalnya tahun ini berjumlah 200 atlet, tahun depan kami berharap menjadi 250 atlet ,” tutur Djumono.

Djumono mengatakan, banyak atlet asal kota Bandung kemudian memperkuat daerah lain, sekarang ingin kembali lagi ke Kota Bandung. Mereka ini belum tercatat menjadi atlet Pelatihan Cabang (Pelatcab).

“Bagi kami hal ini akan menambah jumlah kuota atlet dan ini paralel dengan penambahan jumlah medali yang sama-sama kita perjuangkan di pentas Peparda 2026 agar target menjadi juara umum bisa tercapai,” tutur Djumono.

Djumono pun mengapresiasi gelaran talent scouting yang digagas NPC Pusat. Efeknya sangat positif yaitu banyak talenta muda yang bisa masuk ke program nasional NPC Pusat untuk mendapatkan pembinaan lebih terarah dan berkesinambungan.

“Dari 28 Atlet asal NPCI Kota Bandung yang ikut talent scouting beberapa diantaranya pernah tampil di Peparnas dan Peparda. Mereka ada di cabor taekwondo dan atletik yang jumlahnya 6 atlet,” kata Djumono.

Sementara itu bendahara umum NPCI Kota Bandung Dadan Nuriana menegaskan persoalan prestasi. Menurutnya, keberhasilan prestasi adalah juga keberhasilan administrasi.

“Sekarang kita sudah menerbitkan data basenya. Untuk laporan pertanggungjawaban (LPJ)  pun sudah mulai tertib. Kami sudah memberikan kebijakan pembayaran secara bertahap. Pertama, pembayaran untuk biaya operasional. Kedua, pembayaran untuk honor pelatih. Semuanya berjalan lancar dan teman-teman dari cabor pun bisa memahami,” ungkap Dadan.

Dadan berharap – sesuai pembelajaran dari Ketua Umum NPCI Kota Bandung, semua cabor bisa membuat LPJ dengan baik. Dengan demikian keberhasilan dalam administrasi dan keuangan bisa tercapai. (den)

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Response