
Oleh Ridhazia
SEJUMLAH keluarga yang pulang kampung dan lebaran di Bandung banyak yang ogah kembali pulang.
Pasalnya di kota kecil di kaki pegunungan kadung merasa nyaman. Betah bisa bernafas panjang. Menghirup udara segar.
Apalagi beberapa hari terakhir ada rintik hujan tanpa takut kedinginan. Udara tambah segar. Suhu udara rerata rendah.
Saat matahari tenggelam dan lampu-lampu mulai bercahaya, Bandung memperlihatkan keindahan kotanya, juga pesona malam yang mengesankan.
Dimanjakan Malam
Bandung itu memanjakan. Dan, sulit terlupakan. Di kota kecil ini bisa menikmati apa saja. Sebagai kota kuliner, banyak rupa rupa jajanan yang ditawarkan. Atau memilih rumah makan dan restoran bahkan kafe yang buka hingga larut malam.
Membedakan Bandung dengan kota lain karena kota lain karena Bandung menawarkan pemandangan alam yang spektakuler.
Terutama Bandung Utara seperti di Lembang dan sekitarnya dengan perbukitan hijau yang memungkinkan siapa saja berlibur di alam terbuka sambil menikmati segelas kopi dan makanan ringan di beberapa kafe dan restoran dengan bangunan unik.
Bersantai di teras kafe yang terbuka sejak melihat matahari terbenam sambil berjalan-jalan di sekitar perkebunan teh menjadi spot yang menjanjikan kenangan.
Ikonik Braga
Liburan ke Bandung, belum lengkap rasanya kalau tidak menyempatkan diri untuk menjelajahi jalanan ikoniknya di kawasan Braga dan Asia Afrika yang populer dengan bangunan tua sisa tempat hiburan era Belanda. *
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati psikologi dan komunikasi sosial politik, bermukim di Bandung, Jawa Barat.