Bandung, BANDUNGPOS. ID – NPCI Jabar sejauh ini telah memiliki data base atlet untuk persiapan Peparnas XVI tahun depan di Sumatera Utara .
Setelah memiliki data base NPCI Jabar akan menyeleksi lagi lagi atlet tersebut untuk mengambil atlet terbaik dari yang terbaik untuk selanjutnya di sentralisasikan pertengahan tahun 2023 untuk secara umum dia mendapatkan pelatihan umum untuk membentuk mental dan fisiknya.
Demikian dikatakan Sekretaris Umum NPCI Jabar Agung Fajar Bayu Ajie di Bandung, Sabtu (30/12/2023).
“Pada akhir Februari 2024 mereka akan masuk lagi sentralisasi menuju arah yang lebih spesifik, yakni nomor pertandingan mereka. Jadi perlu juga digaris bawahi, atlet disabilitas tidak melulu terpaku soal latihan, sebab kadang muncul faktor eksternal. Ini sebetulnya yang bisa merusak tatanan seorang atlet NPCI dalam upaya merengkuh prestasi,” tutur Agung.yang pernah mendapatkan Piagam Penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Joko Widodo.
Berbicara ihwal eksistensi NPCI, Agung mengatakan untuk saat ini rata-rata pengurus inti di NPCI Jabar adalah penyandang disabilitas dan sebagian besar mantan atlet. Agung sendiri mantan atlet lari nomor 100 dan 200 meter klasifikasi T12 atau cacat netra yang pernah bertanding di beberapa negara, di antaranya di Sidney dan Malaysia.
“Sementara Pak Ketua Umum (Supriatna Gumilar) bertanding di cabor tenis meja klasifikasi T9 atau tuna daksa. Kalau pengurus bukan mantan atlet kadang tidak menjiwai apa yang harus dilayani dan diberikan kepada atlet. Karena atlet itu tidak harus selalu berlatih, kadang muncul faktor eksternal dan itu mempengaruhi,” ujar Agung, lelaki humble kelahiran 19 Agustus 1977 ini.
Agung menuturkan, dulu atlet disabilitas dipandang sebelah mata. Dan suatu kebanggaan luar biasa ketika atlet yang bersangkutan dikirim ke event di luar negeri untuk bertanding membawa harum negara, meski tanpa bonus apapun.
“Sekarang ketika saya bertemu dengan atlet sering saya sampaikan hal seperti itu, misalnya jangan bicara soal bonus, tapi rasa kepuasan batin itu yang dicari. Membanggakan negara itu tidak harus dengan ekonomi atau pendidikan, tapi lewat olahragapun bisa,” ujar Agung yang kini ASN di Kabupaten Kuningan.
Untuk kaum disabilitas yang ingin membangun prestasi lewat olahraga, Agung mengatakan bisa menghubungi kantor NPCI yang sudah tersebar di 27 Kota dan Kabupaten di Jabar.
Dalam pandangan Agung yang memiliki prestasi itu adalah kota dan kabupaten bukan provinsi.
Adapun jumlah atlet disabilitas saat ini yang berada di Jabar, acuannya bisa dilihat di ajang Peparda Kabupaten Bekasi tahun 2022 lalu.
Saat itu atlet yang tampil berjumlah 2100 atlet. Sementara atlet NPCI Jabar yang berkontribus untuk Asian Paragames di Huangzhou, China ada diangka 30 persen. Atau dengan kata lain ada 27 atlet NPCI Jabar yang bertanding di HuangZhou dengan kontribusi 10 medali emas.
Dalam pandangan Agung, kaum disabilitas itu tidak harus berkutat dirumah saja sebab banyak kesempatan yang bisa diraih.
Dan NPCI Jabar ingin mengubah paradigma yang selama ini ada di masyarakat, bahwa para orangtua yang memiliki anak difabel cukup dirumah saja.
“Saya pikir paradigma itu harus dirubah, sebab penyandang disabiltas sebetunya bisa dan mampu untuk membawa kebanggaan keluarga, misalnya berprestasi di bidang olahraga. Sekarang ini kesempatan itu jauh lebih terbuka,” tutur Agung. (den)





