Oleh Ridhazia
Prabowo tengah memilih jalan politik akal budi. Sebelum dikukuhkan sebagai Presiden, secara simbolik ia memanggil para tokoh politik. Selain untuk menyatakan terimakasih. Juga menjanjikan posisi politik.
Akal Budi
Politik itu sesungguhnya ikhwal akal budi manusia atas manusia lain. Dalam studi filsafat akal budi identik dengan akal pikiran (mind) — berasal dari kata gemynd artinya kemampuan ingatan — tentang semua kebaikan.
Sebagaimana juga dijelaskan oleh para pemikir bahasa bahwa akal budi sinonim dengan reciprocate adalah requite, retaliate, dan return yang berarti “memberi kembali atas apa yang telah diterima.
Mediasi Politik
Sebagai mediasi simbolis, akal budi dalam berpolitik lazimnya berubah menjadi mediasi politik. Berbagi posisi sebagai manifestasi sensasi, persepsi, keyakinan, dan keinginan bersama-sama untuk berkuasa.
Itu sebabnya akal budi lantas ditafsirkan sebagai bentukan hukum kausalitas. Yakni “membalas dengan kebaikan yang sepadan atau yang lebih baik”.
Dalam bingkai penyair Paul Valéry (1871-1945) akal budi itu identik dengan masa depan. Sebab, budi itu serupaan pembangkit harapan. *
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati Bandung, jurnalis dan kolumnis, pemerhati psikologi dan komunikasi sosial politik, bermukim di Bandung, Jawa Barat.





