Oleh: Ridhazia
Mustasyar NU turun gunung. Kali ini K.H. Ma’ruf Amin. Ia langsung menyatakan tidak sejalan dengan keputusan pemakzulan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
” Tidak sah!” ujar Wakil Presiden ke-3 itu dalam sesi wawancara khusus di kanal Vibrasi, Kamis (11/12/2025)
Cicit Syekh Nawawi Al-Bantani ini menilai keputusan pleno Syuriyah yang menunjuk KH Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketua Umum juga bertentangan dengan tradisi Nahdlatul Ulama.
MLB
KH Maruf Amin mengingatkan dalam tradisi NU selalu mengedepankan musyawarah para masyaikh.
Sedangkan wewewenang tertinggi dalam kepemimpinan Syuriyah bersifat irsyadiyah dan taujihiyah, yakni memberi arahan, petunjuk, serta pengawasan.
Jiika terjadi dugaan pelanggaran berat oleh Ketua Umum maupun Rais Aam sebagai mandataris muktamar, maka penyelesaiannya harus melalui forum tertinggi, yakni Muktamar Luar Biasa..
Penyair Zulfa Mustofa
Kisruh NU memuncak setelah
Rais Syuriyah PBNU Prof. M. Nuh resmi mengumumkan bahwa KH Zulfa Mustofa ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNUhingga Muktamar ke-35 menjelang Iduladha 2026
Penetapan ini dilakukan setelah rapat pleno PBNU menyusul pemberhentian Gus Yahya Cholil Staquf pada 20 November 2025.
Sosok KH Zulfa Mustofa populer sebagai ulama ahli syair sehingga ia dijuluki “Sang Penyair NU”
Legitimasi kepenyairan dari karya tulisnya“Tuhfatul Qashi wa ad-Dani,” yaitu kitab biografi Syekh Nawawi Al-Bantani.
Kerabat Maruf Amin
Tenyata Zulfa Mustofa masih kerabat dekat Maruf Amin. Ayahnya, KH Muqarrabin, berasal dari Pekalongan, dan ibunya, Nyai Hj. Marhumah Latifah, berasal dari Kresek, Tangerang.
Ibu Zulfa adalah putri dari Nyai Hj. Maimunah, yang juga merupakan ibu dari ulama KH Ma’ruf Amin.*
*Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati psikologi dan komunikasi sosial politik, bermukim di Bandung, Jawa Barat.
