Olahraga

GOR Pajajaran Bakal Jadi Tempat BK Porprov Cabor Gulat 

35views

 

Bandung, BANDUNGPOS.ID – Cabang olahraga (cabor) gulat akan  memulai Babak Kualifikasi (BK) Porprov Jabar XV/2026 pada 23 sampai 27 November 2025. Pada 23-24 dilaksanakan refresh wasit dan technical meeting (TM). Sementara pertandingannya akan dimulai pada 25 hingga 27 November di GOR Pajajaran Bandung.

“Sebanyak 25 Pengcab akan ikut serta, sementara jumlah atlet sebanyak 287. Sebagai tuan rumah cabor gulat Porprov, Kota Bekasi otomatis mendapat wild card. Dengan catatan kalau memang Kota Bekasi menjadi tuan rumah. Pasalnya masih banyak perpindahan dari cabor lain,” ujar Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jabar, H. Yoko Angga Surya, Senin (27/10/2025) di Bandung.

Pegulat yang dinyatakan lolos BK berada di ranking 1 sampai 8 disetiap kelasnya. BK Porprov cabor gulat mempertandingkan 25 nomor. Nomor greco roman diikuti 93 atlet kemudian gaya bebas putra 124 atlet dan gaya bebas putri 69 atlet.

“Selain atlet tuan rumah yang mendapat wild card, 2 atlet Jabar penghuni pelatnas pun mendapat hal yang sama masing-masing atas nama Kharisma di kelas 62 kg dan Sarah Novita dikelas 57 kg. Sementara peraih emas PON Bela Diri yang baru selesai dilaksanakan di Kudus, tidak mendapatkan wild card,” tutur H. Yoko.

Peta kekuatan di cabor gulat – ungkap H. Yoko, saat ini mulai merata meski disisi lain dominasi Kabupaten Bandung masih terlihat. Menyasar ke soal PON Bela Diri, dari awal H. Yoko menegaskan tidak ada target yang dibebankan di event tersebut.

“Meski demikian kawan-kawan pelatih menargetkan 2 atau 3 emas yang bisa dibawa pulang. Dan kenyataan membuktikan,  3 keping emas mampu kita rebut. Dihari pertama saya akui, saya sempat tidak nyaman karena tidak mendapat emas, begitu juga pada hari kedua. Tapi alhamdulilah pada hari ketiga, dari 6 kelas yang dipertandingkan, kita dapat 3 emas ditambah 2 perak dan 4 perunggu,” ujar H. Yoko.

Satu hal yang membuat H. Yoko happy adalah ketika pegulat Dio yang turun dikelas 126 kg mampu mengalahkan lawannya dari Jateng. Padahal ketika di PON tahun lalu Dio mengalami kekalahan atas lawan yang sama.

“Begitu juga dengan pegulat Dimas M. Alamsyah yang turun dikelas 65 kg. Dimas mengalahkan lawannya yang sempat mengalahkannya di PON 2024. Dengan hasil seperti ini berarti ada grafik progres yang bagus,” ujar H. Yoko.

Ihwal grafik progres yang berada di level positif, H. Yoko menilai ada chemistry yang mulai terbangun antara pelatih lokal dengan atlet terutama soal teknik.

Disinggung  atensi KONI Jabar terhadap cabor gulat di pentas PON Bela Diri, H. Yoko awalnya merasa pesimis bakal mendapat bantuan dari KONi Jabar .

“Tapi ternyata – meskipun dengan nominal minimalis, KONI Jabar masih menyisihkan bantuan. Satu hal yang sebetulnya tidak saya duga. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada KONI Jabar. Da disangka teh moal mere (saya kira tidak akan memberi),” tutur H.Yoko dengan derai tawanya yang khas.

Akan halnya soal bonus usai PON Bela Diri, H. Yoko mengatakan sampai saat ini belum ada pembicaraan kearah itu. Meski disisi lain, satu hal yang manusiawi jika atlet mengharap ada pemberian bonus pasca PON Bela Diri. (den)

 

 

 

 

Leave a Response