Bandung Raya

Dirjen Risbang Apresiasi Inovasi Reaktor Plasma Dingin Unisba, Solusi Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi dan Nilai Islami

67views

METRO BANDUNG, bandungpos.id – Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menunjukkan komitmennya dalam melahirkan karya inovatif yang bermanfaat luas bagi masyarakat. Pada Kamis (25/9), kampus tersebut mendapat kunjungan istimewa dari Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Inovasi Teknologi (Kemdiktisaintek), Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng.. Dalam kesempatan itu, Fauzan menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pengembangan reaktor plasma dingin karya tim peneliti Unisba yang dinilainya mampu menjadi terobosan signifikan dalam pengelolaan sampah sekaligus pengurangan polusi lingkungan.

Menurut Fauzan, teknologi ini tidak hanya menunjukkan kemandirian perguruan tinggi dalam menciptakan solusi nyata, tetapi juga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap teknologi impor. Saat ini, reaktor tersebut sedang diuji coba dengan kapasitas pemrosesan setengah ton sampah per jam. Jika terbukti efektif, ia menilai inovasi ini akan menjadi model penting bagi kampus lain untuk mengembangkan teknologi berbasis kebutuhan masyarakat.

“Kami akan terus memantau bagaimana efisiensi dan efektivitas dari reaktor ini. Selain itu, Kemdiktisaintek akan memberikan dukungan dalam pengembangan serta memperluas kerja sama lintas kampus, sehingga manfaat teknologi ini dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” ungkap Fauzan.

Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh berbagai pihak strategis. Hadir mendampingi, Rektor Unisba Prof. Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., serta Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. Lukman, S.T., M.Hum.. Turut hadir pula Wakil Rektor IV Unisba, jajaran pimpinan LPPM, pengurus Yayasan Unisba, hingga perwakilan dari BNI, KAI, Pemerintah Kota Bandung, dan Pemerintah Kabupaten Bandung, khususnya Kecamatan Nagreg. Kehadiran berbagai pihak ini memperlihatkan dukungan kolaboratif terhadap inovasi berbasis teknologi ramah lingkungan yang sedang dikembangkan.

Reaktor Plasma Dingin dalam Ekosistem Halal dan Karbon Kredit

Reaktor plasma pemusnah sampah ini merupakan salah satu program unggulan dari inisiatif Halal Ecosystem with Carbon Credit Campus Initiative, yang menargetkan terwujudnya kampus zero waste sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. Program ini dipimpin oleh tim peneliti lintas disiplin yang terdiri dari Dr. Imam Indratno, S.T., Rudy Abdul Rahman, Ir., S.T., Dr. Ir. M. Dzikron A. M., S.T., M.T., IPM., Prof. Dr. Ir. Ina Helena Agustina, M.T., dan Dr. Titik Respati, Drg., M.Sc.Ph.

Selain fokus pada aspek teknologi, program ini mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan inovasi ilmiah. Tujuannya bukan hanya membentuk lingkungan kampus yang hijau, tetapi juga melahirkan generasi akademisi yang memiliki kepedulian lingkungan dan berakhlak mulia.

Salah satu bentuk nyata penerapan program ini dilakukan di Koperasi Baraya Nazar, Desa Nagreg Kendal, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Koperasi ini dijadikan mitra binaan Unisba untuk mengimplementasikan social engineering berbasis pemberdayaan masyarakat.

Melalui koperasi tersebut, para ibu rumah tangga aktif dilibatkan dalam berbagai kegiatan, mulai dari edukasi pemilahan sampah, kursus bahasa Inggris, hingga pelatihan membuat kerajinan tangan 3R (reduce, reuse, recycle). Sampah makanan (food waste) yang terkumpul diolah menjadi pakan ternak, sementara hasil ternak seperti telur bebek dipasarkan kembali kepada masyarakat. Sampah plastik yang dipilah juga diolah atau dijual sebagai produk bernilai tambah. Bahkan, rumah tangga di tiga RW sekitar sudah membiasakan diri memilah sampah sejak dari rumah, sehingga proses pengolahan di koperasi menjadi lebih optimal.

Ketua tim peneliti, Dr. Imam Indratno, menjelaskan bahwa reaktor ini menggunakan plasma dingin dengan suhu lebih rendah dibandingkan insinerator konvensional. Hal ini membuatnya lebih efisien, selektif, hemat energi, serta menghasilkan emisi rendah. Reaktor berkapasitas 0,5–1 ton per jam ini hanya memerlukan konsumsi listrik sekitar 6.000 watt, menghasilkan residu sebesar 0,5 persen saja, dan beroperasi pada suhu di atas 1.000 °C.

Desain teknologinya mencakup ruang pembakaran berdiameter 760 mm dengan tinggi 2.600 mm, cyclone berdiameter 760 mm dengan tinggi 2.700 mm, serta tong penampung berdiameter 380 mm dengan tinggi 450 mm. Perangkat ini mampu menghancurkan berbagai jenis sampah residu—baik organik maupun anorganik, termasuk popok sekali pakai.

Teknologi yang digunakan merupakan kombinasi dari plasma, gelombang mikro, magnet, laser, dan grafena. Proses pemusnahan berlangsung cepat, hemat energi, hanya memerlukan sumber listrik, dan hasil akhirnya berupa material berkualitas tinggi yang bisa dimanfaatkan kembali. Produk sampingnya, seperti liquid smoke dan konsentrat karbon-logam, memiliki potensi besar untuk digunakan dalam berbagai aplikasi industri maupun pertanian.

Sebagai bentuk penghargaan terhadap hasil riset inovatif, LPPM Unisba telah mendaftarkan Insinerator Plasma Dingin ini ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dengan nomor pendaftaran S00202503097 pada 8 April 2025. Hal ini sekaligus menegaskan komitmen Unisba dalam menjaga hak cipta serta memberikan ruang pengembangan lebih luas di masa mendatang.(sani/bnn)

Leave a Response