
SundaNews (23/9/2025). Perikanan modern menuntut inovasi yang tidak hanya menjanjikan hasil melimpah, tetapi juga ramah lingkungan. Menjawab tantangan itu, Pandawa Farm & Fisheries bersama Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan ESDM Provinsi Papua Tengah menghadirkan solusi melalui teknologi bioflok yang kini kian diminati sebagai metode unggulan budidaya ikan.
Pandawa Farm & Fisheries konsisten menebar ilmu bioflok. Kali ini, mereka kembali membuat gebrakan dengan menggelar pelatihan budidaya ikan di Hotel Sari Alam Ciater, Subang, Senin (22/09/2025). Kegiatan ini merupakan ajang kedua setelah sukses digelar tahun lalu.
Dukungan Penuh
Acara pembukaan turut dihadiri sejumlah pejabat Kabupaten Subang, di antaranya ASDA II H. Hidayat, S.Ag., Dandim 0605 Subang Letkol Czi Asep Saepudin, S.E., Ketua Kadin Subang Ir. H. Agus Prabanto, serta Yan Taribaba yang hadir mewakili Gubernur Papua Tengah. Kehadiran pemerintah pusat hingga daerah membuat suasana pelatihan terasa serius namun tetap hangat.
Jika pada pelatihan pertama hanya diikuti 25 peserta, kali ini jumlahnya hampir dua kali lipat. Sebanyak 45 Orang Asli Papua (OAP) dari Nabire, Mimika, dan Dogiyai antusias mengikuti program pemberdayaan ini.
Dari Satu Kolam Jadi Delapan
Owner Pandawa Farm & Fisheries, Dian Kustiadi, mengungkapkan dampak nyata dari pelatihan pertama. Para alumninya sudah berhasil panen dengan tingkat keberhasilan mencapai 70 persen. Bahkan, ada yang awalnya hanya memiliki satu kolam, kini berkembang menjadi delapan kolam.
“Harapan saya, para peserta kali ini bisa mengaplikasikan metode bioflok di daerah masing-masing. Ilmu ini bukan hanya soal ternak ikan, tapi juga kemandirian, nilai positif, dan manfaat yang bisa dirasakan banyak orang,” ujar Dian.
Peningkatan SDM Papua Tengah
Secara terpisah, Pilep Rummy, S.Sos., M.Si., dari Disnakertrans–ESDM Papua Tengah menjelaskan bahwa pihaknya baru saja melepas 120 OAP untuk mengikuti pelatihan kerja di berbagai Balai Latihan Kerja (BLK) di luar Papua. Pelepasan tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, di halaman Kantor Gubernur, Jumat (19/9/2025).
Peserta dikirim ke lima lokasi berbeda: BLK Makassar, BLK Sorong, Pandawa Farm Subang, serta BLK Pesat Nabire. Program ini merupakan hasil kerja sama Pemprov Papua Tengah dengan sejumlah lembaga pelatihan.
Pilep menuturkan, pengiriman peserta pelatihan merupakan strategi pemerintah dalam menekan angka pengangguran yang terus meningkat. Data mencatat, jumlah pengangguran di Papua Tengah mencapai 12.640 jiwa pada 2023 dan diperkirakan naik menjadi 14.000 jiwa pada 2025.
“Pembangunan di daerah otonomi baru hanya akan berhasil jika ditopang oleh SDM yang berkualitas. Karena itu, peningkatan kapasitas tenaga kerja menjadi prioritas utama Pemprov Papua Tengah. Tujuannya menciptakan iklim sosial, ekonomi, dan budaya yang mendukung produktivitas, sehingga masyarakat bisa hidup lebih layak, berkualitas, dan sejahtera,” tandasnya.
Bioflok: Hemat, Efisien, dan Ramah Lingkungan
Dian menegaskan, teknologi bioflok adalah pilihan tepat untuk masa depan budidaya perikanan. Sistem ini terbukti lebih hemat biaya operasional, efisien dalam penggunaan pakan, serta minim konsumsi air. Bahkan, limbah ikan bisa didaur ulang menjadi pakan alami berprotein tinggi.
“Dengan bioflok, air tidak perlu sering diganti. Itu artinya biosecurity lebih terjaga, hemat air, dan ramah lingkungan. Bonusnya, air kolam dapat dimanfaatkan untuk aquaponik karena kaya nutrisi bagi tanaman,” jelasnya.
Antusiasme Peserta
Peserta dari Papua datang dengan semangat luar biasa. Olivia Repasi dari Nabire menilai pelatihan ini menjadi modal penting dalam membangun SDM di Papua Tengah. Sementara itu, Sila Ancyana Anike Maniawasi merasa bangga bisa lolos dari ribuan pendaftar.
“Saya ingin menjadi pengusaha sukses, dan semoga ilmu yang saya pelajari di sini bisa menjadi bekal masa depan. Saya juga ingin menjadi contoh bagi pemuda-pemudi Papua,” katanya penuh percaya diri.
Selama tujuh hari (21–27 September 2025), para peserta akan digembleng dengan materi intensif seputar budidaya bioflok. Pandawa Farm & Fisheries percaya, dengan kombinasi ilmu, pendampingan, dan semangat peserta, tantangan perikanan di Papua bisa dijawab dengan solusi nyata.
Menuju Kemandirian Papua Tengah
Dengan dukungan lintas pihak serta semangat peserta dari Papua, pelatihan bioflok ini bukan sekadar transfer ilmu, melainkan langkah nyata menuju kemandirian pangan dan ekonomi berkelanjutan. Harapannya, dari Subang hingga Papua, gelombang perubahan ini akan terus bergema dan melahirkan lebih banyak wirausaha perikanan tangguh di masa depan. (sundanews/kin sanubary)