Daerah

FK Unisba Gelar PKM Sosialisasi dan Pendampingan Kesehatan Reproduksi di SMK Sentosa Garut

17views

GARUT, bandungpos.id – Sebagai bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Bandung (Unisba) mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di SMK Sentosa, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Program ini merupakan bagian dari Hibah Internal Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM-FK) Unisba periode 2024–2025 yang berlangsung sepanjang Juni hingga Oktober 2025.

Tim pelaksana PKM dipimpin oleh Dr. Zulmansyah, Dr., Sp.A., M.Kes., bersama anggota dr. Buti Azfiani Azhali, Sp.A., dr. Bimo Prakasa Wirokusumo, serta lima mahasiswa FK Unisba. Kegiatan ini mengangkat tema “Sosialisasi dan Pendampingan Kesehatan Organ Reproduksi bagi Siswa-Siswi SMK Sentosa.”

Pembukaan kegiatan dilaksanakan pada 23 Juni 2025, diawali dengan sambutan virtual dari Dekan FK Unisba, Dr. Santun Bhekti Rahimah, dr., M.Kes., MMRS., dan sambutan langsung oleh Kepala SMK Sentosa Cilawu, Dr. Yusuf Hermawan, S.Sos., M.Si.

Program ini berangkat dari temuan lapangan bahwa sejumlah siswi di SMK Sentosa mengalami gangguan kesehatan organ reproduksi yang mengganggu proses belajar mereka. Melalui kegiatan ini, tim FK Unisba berupaya memberikan solusi edukatif dengan memperkenalkan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, mengenali faktor risiko, serta memahami langkah pencegahan penyakit reproduksi sejak usia remaja.

Sebanyak 148 siswa dari berbagai SMK di Kecamatan Cilawu berusia 15–18 tahun mengikuti kegiatan tersebut. Metode pelaksanaan mencakup seminar kesehatan, diskusi kelompok terarah (FGD), sesi pendampingan langsung, serta konsultasi berbasis telemedisin. Efektivitas program diukur melalui pre-test dan post-test yang dianalisis secara statistik.

Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta mengenai anatomi reproduksi, masa pubertas, kebersihan menstruasi, dan pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi. Rata-rata skor pengetahuan meningkat dari 63,4 persen menjadi 87,2 persen. Para peserta juga melaporkan rasa nyaman yang lebih tinggi dalam membahas isu reproduksi, serta menunjukkan sikap positif terhadap kebersihan menstruasi dan upaya mencari bantuan medis.

Selain itu, sesi pendampingan personal membantu siswa yang mengalami keluhan seperti nyeri haid dan kecemasan agar lebih memahami kondisi tubuhnya secara sehat dan ilmiah.

Tim FK Unisba menilai bahwa pendidikan kesehatan berbasis masyarakat dan pendekatan pendampingan langsung terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan serta membentuk sikap positif remaja terhadap kesehatan reproduksi. Integrasi nilai-nilai etika Islam turut memperkuat kesadaran moral dan tanggung jawab pribadi dalam menjaga kebersihan diri.

Diharapkan, model kegiatan PKM seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi program serupa di sekolah-sekolah pedesaan lainnya di Indonesia, guna mencetak generasi muda yang sehat, beretika, dan berpengetahuan luas mengenai kesehatan reproduksi.(sani/bnn)

Leave a Response