Olahraga

Totalitas Seorang Irene Kharisma Sukandar untuk Jabar

250views

Bandung, BANDUNGPOS.ID –  Siapa tak kenal pecatur putri Irene Kharisma Sukandar ?

Bagi publik olahraga tanah air – apapun itu cabornya, pasti mengenal pecatur kelahiran Jakarta 7 April 1992 ini. Pecatur yang kini berdominisili di Kabupaten Bogor ini dua kali juara putri Asia.

Irene pun menjadi pecatur putri pertama asal Indonesia yang meraih gelar Woman Grandmaster (WGM) pada tahun 2009 dan International Master (IM) pada tahun 2014.

Irene lulus dari Universitas Gunadarma. Ia meraih dua medali emas catur di SEA Games 2013 .

Pada Agustus 2021 Rating FIDE Irene adalah 2413, sementara rating tertinggi yang pernah dicapainya adalah pada September 2016 dengan 2432.

Irene yang ramah dan cerdas ini mengatakan, peluang untuk meraih yang terbaik di ajang PON tahun depan masih sama dengan yang dulu karena peta kekuatan cenderung tidak berubah.

“Ini cukup disayangkan mengingat kita punya kualitas dan kuantitas pemain yang tinggi. Mungkin ini jadi PR bagi semua pihak supaya tidak sentralistis, begitu juga halnya dengan regenerasi, saya lihat masih agak lambat,” tuturnya saat berbincang di acara Babak Kualifikasi Catur PON XXI Putri dan Play Off Putra tahun 2024 di Grand Pasundan Convention Hotel Jalan Peta Kota Bandung, Sabtu (25/11/2023).

Irene mengatakan, setelah dirinya mendapat gelar woman grand master sekitar 15 tahun lalu, baru sekitar 10 atau 7 tahun belakangan, nampak terlihat untuk sisi kuantitas ada tapi untuk kualitas agak minim.

“Namun semuanya kembali ke individu masing-masing. Sebab saya rasa pemain-pemain yang ada sekarang pun tidak bisa dianggap remeh karena mereka ada dalam masa-masa progres apalagi dari segi usia, mereka relatif masih muda dibanding saya,” kata Irene.

Menurutnya, saat masa progres biasanya masih belum stabil tapi ini justru yang jadi bahaya dan ini terjadi dibanyak cabor tidak hanya di catur saja. Disaat progres, kalau top form bagus bisa menjadi macan. Namun disaat top form nya kurang bagus tentu bisa kembali ke kualitasnya masing-masing.

“Saat ini pemain-pemain muda yang ada mungkin bisa menjadi kompetitor saya. Mereka adalah pemain-pemain yang sedang progres jadi cukup bahaya dan patut diwaspadai,” tuturnya.

Ihwal dedikasi,totalitas dan loyalitas seorang Irene nampaknya tak perlu diragukan lagi.

Wanita berkulit langsat ini setia membela Jabar di cabor catur sejak PON XVIII/2008 di Kalimantan Timur hingga terakhir PON XX/2021 Papua dan selalu berkalungkan medali emas.

“Saya putri daerah. Dari semenjak PON Kaltim sampai sekarang saya setia membela Jabar meski jujur hampir setiap tahun banyak daerah lain yang coba merekrut saya untuk memperkuat daerahnya. Tapi saya buktikan loyalitas saya untuk Jabar. Sekarang saya siap berkontribusi untuk mewujudkan Jabar Hattrick juara PON,” ujar Irene yang sekarang berdomisili di Kabupaten Bogor.

Di PON XXI/2024 Aceh Sumut Irene memprediksi pesaing berat bakal datang dari Kaltim karena saat di PON Papua perolehan medali emas kontingen Jabar dan Kaltim nyaris berimbang. Kemudian pesaing berat lainnya bakal datang dari DKI Jakarta dan Jatim. (den)

Leave a Response