Ogah jadi PRESIDEN
Kolom Sosial Politik Oleh: Ridhazia KALAUB di negeri ini antri menjadi presiden, apa pun kapasitasnya bahkan tanpa popularitas. Terlebih miskin elektabilitas. Keliling negara untuk menyapa rakyat. Senyam senyum. Sunas sinis pada calon lain. Pidato bak orator ulung. Puas ditepukin. Padahal peluangnya kecil. Berbeda dengan Albert Einstein. Sang fisikawan malah menolak ketika diusulkan menjadi presiden Israel pada pilpres tahun 1952 yang ditawarkan oleh perdana menteri pertama sekaligus pendiri negara zionis, David Ben-Gurion. Ia berpeluang menang karena berdarah Yahudi yang cerdas. Kredibilitasnya melangit dan popularitasnya bukan kaleng-kaleng. Alih-alih berbasa-basi sebagaimana calon pemimpin...