Bandung Raya

Sumpah Pemuda: Dulu, Kini, dan Esok

67views

BANDUNGPOS ID.
Sumpah Pemuda, sebuah ikrar monumental yang lahir pada 28 Oktober 1928, bukan sekadar catatan sejarah. Ia adalah landasan persatuan Indonesia, yang relevansinya terus menggema dari masa lalu, ke seluruh masa kini, dan akan terus membimbing langkah-langkah bangsa di masa depan.

Pada awal abad ke-20, kesadaran akan pentingnya persatuan mulai tumbuh di kalangan pemuda dari berbagai daerah di Nusantara. Mereka menyadari bahwa kemerdekaan hanya dapat dicapai melalui persatuan dan kesatuan, melampaui perbedaan suku, agama, dan bahasa.

Sumpah Pemuda mengikrarkan tiga janji suci: satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa—Indonesia. Ikrar ini bukan hanya mencerminkan identitas, tetapi juga semangat persatuan yang menginspirasi perjuangan kemerdekaan.

Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan nasional baru: globalisasi, radikalisme, disinformasi, dan erosi nilai-nilaiisme. Tantangan ini menguji ketahanan persatuan dan kesatuan bangsa.

Semangat Sumpah Pemuda tetap relevan sebagai pedoman untuk mengatasi perpecahan, memperkuat identitas nasional, dan memajukan bangsa. Ia adalah kompas moral yang membimbing kita dalam menghadapi kompleksitas zaman.

Nilai-nilai Sumpah Pemuda harus diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan: pendidikan, media, dan kebijakan publik. Pendidikan harus menanamkan nilai persatuan dan nasionalisme sejak dini. Media harus mempromosikan konten positif yang memperkuat persatuan. Kebijakan publik harus inklusif dan adil bagi seluruh warga negara.

Sumpah Pemuda bukan sekedar peristiwa sejarah, tetapi juga sumber inspirasi untuk membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Ia terpanggil untuk terus berjuang demi cita-cita luhur bangsa.

Semangat Sumpah Pemuda harus terus dihidupkan dan diaktualisasikan dalam menghadapi tantangan zaman. Ia adalah warisan berharga yang harus kita jaga dan teruskan kepada generasi mendatang.

Ditulis    : H. Iding Mashudi
Tanggal : 28 Oktober 2025

Leave a Response