Kesehatan

Risiko IMS Akibat Perilaku Seks Menyimpang

317views

INFEKSI menular seksual alias IMS adalah kondisi yang bisa dialami oleh pria maupun wanita yang sudah aktif secara seksual. Namun, risiko penyakit ini disebut lebih tinggi pada orang yang melakukan perilaku seks menyimpang. Benarkah demikian? Apa alasan di balik hal tersebut? Cari tahu jawabannya di artikel berikut ini!

Penyakit ini menular melalui hubungan intim, baik secara vaginal, anal, hingga oral seksual. Selain itu, penularan IMS juga bisa terjadi melalui transfusi darah atau akibat berbagi jarum suntik dengan orang yang sudah mengidap infeksi menular seksual sebelumnya. infeksi juga bisa ditularkan dari ibu hamil ke janin, salah satunya melalui proses persalinan.

Infeksi Menular Seksual dan Penyebabnya

Ada banyak jenis penyakit yang masuk dalam kelompok infeksi menular seksual, seperti HIV, gonore, sifilis, chlamydia, Human papillomavirus (HPV), hingga trikomoniasis. Kondisi ini seringnya ditandai dengan beberapa gejala, seperti ruam, rasa nyeri, serta sensasi panas di area kelamin. Penyebabnya pun beragam, tetapi salah satu pemicu kondisi ini adalah perilaku seks menyimpang, seperti:

• Anal Seks

Anal seks adalah perilaku seksual menyimpang saat hubungan intim dilakukan melalui anus atau dubur. Hal ini sebenarnya tidak dianjurkan, sebab anus tidak dirancang untuk menerima penetrasi. Berbeda dengan vagina yang memiliki kemampuan dan fleksibilitas untuk menerima penetrasi bahkan sebagai jalan keluar bayi. Maka dari itu, melakukan jenis hubungan intim ini disebut bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera, hingga meningkatkan risiko penularan virus. Anal seks paling berisiko menyebarkan virus penyebab HIV dan HPV.

• Oral Seks

Seks oral ternyata bisa menjadi pemicu terjadinya infeksi menular seksual, terutama pada wanita. Pasalnya, ada kemungkinan pasangan yang melakukan hal ini tengah mengalami infeksi virus tertentu, sehingga penularan melalui mulut bisa terjadi. Sebagai contoh, virus penyebab flu atau radang tenggorokan bisa menular melalui oral seks dan hal ini bisa meningkatkan risiko herpes genital. Kondisi ini sering ditandai dengan rasa nyeri, kemerahan, dan gatal pada area intim.

• Fingering

Fingering atau memasukkan jari ke area intim, termasuk anus, juga bisa menyebabkan infeksi. Pertama, tekanan yang diterima dari jari-jari bisa menyebabkan organ intim menjadi tidak nyaman dan memicu kemerahan. Selain itu, kebiasaan tidak membersihkan tangan atau mencuci tangan juga meningkatkan risiko penularan virus saat melakukan fingering. Kalau sudah begitu, virus dan bakteri bisa ditransfer dan menginfeksi organ intim.

Berhubungan Intim saat Vagina Ttidak Sehat

Ada kondisi di mana vagina mengalami infeksi sehingga mengeluarkan busa atau buih, gatal, serta membengkak. Jika hubungan intim dipaksakan pada saat seperti ini, risiko penularan infeksi bisa meningkat serta hal ini akan memperlambat proses penyembuhan infeksi pada vagina. Berhubungan intim saat haid juga tidak disarankan.

Apa Saja Risiko yang Harus Diwaspadai?

Dari semua jenis penyimpangan seksual, anal seks menjadi yang paling rentan menularkan risiko infeksi menular seksual. Ada sejumlah bahaya yang harus diwaspadai, di antaranya:

• Risiko penularan virus atau bakteri penyebab infeksi menular seksual,
• Memperparah ambeien,
• Risiko fistula ani.

Jika mengalami gejala infeksi menular seksual, terutama memiliki riwayat perilaku seksual menyimpang, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit.**(Artikel ini sudah ditinjau oleh: dr. Rizal Fadli/Sumber: Halodoc.com)

 

Leave a Response