Oleh Ridhazia
Mantan Presiden Gus Dur pernah meramalkan kalau Prabowo Subianto bakal jadi presiden. Tetapi posisi prestisius di negeri ini bisa digapai pada usia menua.
Ramalan ini menjadi relevan jika Prabowo kembali mencalonkan presiden pada Pilpres 2024. Pria kelahiran tahun 1951akan berusia 73 tahun.
Ramalan tentang peluang Prabowo menjadi presiden diungkapkan kembali Irfan Yusuf ketika berbincang dengan sepupunya Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jawa Timur.
Dalam percakapan itu Gus Dur meramalkan ‘Pak Prabowo nanti jadi presiden nek wes tuwek’,” kata Gus Irfan. Pernyataan serupa dikemukakan pula pada forum diskusi lain di internal NU.
Mendekati ramalan
Politik tidak bisa diramal. Tetapi kali ini ramalan mendekati kebenaran ketika poros baru koalisi besar Partai Gerindra, Golkar, PAN dan PKB terbentuk. Pimpinan parpol di parlemen ini bersepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
Terbentuknya koalisi empat partai parlemen sesungguhnya sudah terendus sejak April lalu. Saat Presiden Jokowi mengendorse mantan jenderal bintang tiga kembali mencalonkan sebagai presiden pada Pilpres 2014.
Sebelumnya, Rapimnas Partai Gerakan Indonesia Raya tahun 2022 di Sentul juga telah dicalonkan sebagai Presiden pada Pemilu 2024.
Keempat kali..
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan dicatatkan tokoh politik yang pernah maju sebagai calon presiden atau capres dan calon wakil presiden (cawapres) tiga kali berturut-turut.
Dalam catatan, Pasangan Prabowo-Hatta Rajasa pernah maju sebagai calon Presiden Indonesia ke-7 dalam pemilihan umum 2014, namun diungguli oleh pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ia mencalonkan kembali sebagai presiden pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2019 berpasangan dengan Sandiaga Uno lagi-lagi kalah tipis. Meskipun belum deklarasi secara resmi Prabowo kembali maju sebagai capres pada Pemilu 2024 ini.
Prabowo pun dipinang menjadi calon wakil presiden Megawati Sukarnoputri pada Pilpres 2009. Tapi kalah dari pasangan pendatang baru Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. *
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileuyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.