
Bandung, BANDUNGPOS.ID – Ketua umum KONI Jabar HM Budiana menilai, hal yang paling penting di PON XXII/2028 antara lain cabang olahraga biliar Jabar bisa mengevaluasi hasil yang dicapai pada edisi PON sebelumnya, yakni PON XXI Sumut- Aceh. Disisi lain Pengprov POBSI Jabar sendiri akan melakukan evaluasi besar-besaran.
“Tentu saja kita doakan dengan evaluasi yang akan dilakukan POBSI Jabar, cabor biliar bisa bangkit kembali. Saya yakin Pak Rudi bisa membangkitkan semangat untuk hal itu,” ujar Ketua Umum KONI HM Budiana disela-sela Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Pengprov Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI ) Jabar di Gedung KONI Jabar Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (18/2/2025).
di ajang PON XXI 2024 di Sumatera Utara-Aceh September lalu, atlet-atlet POBSI Jabar tidak berhasil meraih medali emas. Dari 15 atlet biliar yang tampil, mereka hanya mampu menyumbangkan 3 medali perak dan 10 medali perunggu.
Pada kesempatan itu HM Budiana pun menyinggung soal pelaksanaan Babak Kualifikasi (BK) cabor biliar di pentas Porprov 2026. Awalnya – ujar Budiana, penyelenggaraan BK cabor biliar akan dilaksanakan di Kota Depok, namun karena faktor teknis Depok tidak siap.
“Di biliar itu ada meja carom dan snoker dan ini harus ada di satu venue. Nah Depok tidak siap untuk itu, hingga akhirnya penyelenggaraan digeser ke Kota Bandung. Sementara penyelenggaraan cabor biliar di Porprov akan dilaksanakan di Kabupaten Bekasi,” ujar Budiana.
Budiana mengatakan, pertemuan Technical Delegate (TG) Porprov telah dilaksanakan, saat itu cabor biliarpun hadir. Pertemuan tersebut dalam rangka membangun kesiapan menyangkut berbagai aspek digelaran Porprov.
Ditempat yang sama, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Jawa Barat, Ir. Rudi Kadarisman mengatakan, Rakerprov kali akan membahas berbagai hal seperti misalnya pelaporan keuangan kemudian prestasi cabor biliar di PON XXI serta nomor-nomor biliar yang akan dipertandingkan di Porprov 2026.
“Dicabor biliar, penentuan nomor selalu dilakukan lewat musyawarah, tujuannya adalah supaya tidak ada kekuasaan penuh dari Pengprov. Artinya ketika Technical Hand Book (THB) muncul, termasuk nomor-nomor biliar yang dipertandingan, benar-benar sudah melewati musyawarah,” ungkap Rudi.
Soal pembinaan usia mudapun disinggung Rudi, misalnya ada satu nomor di Porprov yaitu junior usia 23. POBSI Jabar memberi kesempatan kepada setiap pengcab POBSI kota dan kabupaten untuk memunculkan atlet juniornya.
“Tujuan kita menampikan nomor junior adalah untuk mewujudkan regenerasi. Terbukti saat gelaran PON XXI kita menampilkan atlet junior atas nama Erwin, Nathan dan Kifli, dan mereka meraih medali. Jika nanti ada atlet junior usia 23, saya katakan tidak usah ikut BK Porprov. Mereka sudah mendapat wild card dan langsung bertanding d Porprov,” tegas Rudi.
Sementara itu Sekretaris Umum Pengprov POBSI Jabar yang juga ketua Panitia Pelaksana Rakerprov POBSI Jabar 2025, Lia Astyiah Sodikin mengatakan sebanyak 22 dari 27 Pengcab hadir di Rakerprov kali ini. 5 Pengcab menurut Lia masih dalam perjalanan menuju tempat Rakerprov.
“Itu artinya semua Pengcab kota dan Kabupaten hadir di Rakerprov POBSI tahun ini. Setiap pengcab dihadiri langsung ketua dan sekretarisnya, namun tadi ada dua pengcab yang dihadiri oleh bidang organisasi karena ketuanya tidak bisa hadir. Kemudian ada dua ketua pengcab yaitu Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Indramayu yang telah habis masa jabatannya tapi kemudian diperpanjang,” tutur Lia.
Adapun agenda dari Rakerprov POBSI Jabar tahun ini antara lain, laporan kegiatan POBSI Jabar tahun 2024, sosialisasi nomor-nomor pertandingan Porprov XV/2026 Jabar cabor biliar, sosialisasi mutasi atlet pada pelaksanaan Babak Kualifikasi (BK) Porprov XV/2026 Jabar cabor biliar, sosialisasi peraturan Babak Kualifikasi (BK) Porprov cabor biliar, sosialisasi mekanisme pelaksanaan BK Porprov XV/2026 dan terakhir sosialiasi program kerja POBSI tahun 2025.
“Nomor pertandingan yang akan dipertandingkan di BK Porprov pada awalnya ada 20 nomor yang diberikan KONI Jabar, tapi Insya Allah akan bertambah menjadi 22 nomor dan ini tentunya akan didiskusikan dulu dengan tuan rumah,” ujar Lia.
BK cabor biliar menurut Lia akan dilaksanakan pada Oktober 2025. Bulan ini diambil karena ada alasan tertentu misalnya menyangkut mutasi atlet. Diharapkan pada bulan Oktober semua urusan menyangkut mutasi atlet sudah clear. (den)