Bandung. BANDUNGPOS.ID – Sebanyak 31 wasit dan hakim tinju mengikuti penataran tingkat kota Bandung. Penataran yang berlangsung selama dua hari, 5-6 Agustus 2023 tersebut dilaksanakan di Sasana Tinju Pertina Kota Bandung di Gedung KONI Jabar jalan Pajajaran, Kota Bandung.
Menurut ketua pelaksana H. Imam Sadikin, pada penataran kali ini usia tidak diibatasi. Meski demikian banyak kalangan muda yang ikut serta. Bahkan ada juga pelatih yang ikut serta penataran sebagai bekal pengetahun bahwa pelatih tinju tidak akan melakukan protes saat atletnya bertanding.
Imam mengatakan, digelarnya penataran wasit dan hakim tinju ini semata karena kesulitan untuk mencari wasit dan hakim tinju. Itu lantaran minimal satu pengcab itu harus memiliki 7 wasit dan hakim tinju. Sementara wasit dan hakim tinju yang ada sekarang sudah masuk katagori senior. Jadi saatnya harus melakukan regenerasi.
“Misalnya jika pertandingan tinju dalam satu hari ada 50 partai, minmal dibutuhkan wasit dan hakim tinju 20 orang. Dan ini harus terpenuhi apalagi rencananya Pengcab Pertina Kota Bandung akan kembali menggelar event tinju 3 bulanan dimana akan dipertandingkan kelas junior dan kadet. Mereka yang berprestasi tentunya akan tampil di ajang Popda dan Popnas,” ujar Imam yang juga menjabat sebagai sekretaris umum Pengcab Pertina Kota Bandung, Sabtu (5/8/2023).
Hal yang menggembirakan Imam adalah banyak peserta penataran dari luar kota. Menyikapi hal ini Imam tentu tidak bisa menolak.
“Kita sama-sama insan tinju dan pecinta tinju. Mereka datang dari Indramayu,Cirebon, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Sumedang. Kami berpikir jika disatu daerah tanpa wasit/hakim tinju yang andal tentu tidak akan berjalan, baik itu pembinaan maupun prestasinya,” ujar Imam.
Imam Mengatakan, jangan sampai apa yang dikatakan Pak Juniarso Ridwan sebagai Ketua Pengcab Pertina Kota Bandung bahwa pelatih dan atlet tidak tahu peraturan tinju sehingga terjadi lempar kursi dan sebagainya.
“Nah hal itu tidak akan terjadi jika wasit,hakim,pelatih dan petinju mengerti aturan tinju. Sebetulnya acara ini idealnya di laksanakan Pertina Jabar, tapi kita sebagai pecinta tinju memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan acara ini,” tutur Imam.
Menurut rencana, tanggal 18 sampai 20 Agustus mendatang di kota Bandung akan digelar kejuaraan tinju amatir dan dipastikan akan banyak petinju amatir ikut serta. Panitia jelas tidak bisa menolak, karena minimal mereka ada kegiatan.
Menurut Imam, cabor tinju ini tidak seperti karate atau taekwondo yang ada ujian kenaikan tingkat dan pertandingan antar sekolah. Sedangkan di tinju tidak bisa melakukan hal seperti itu. Oleh karena itu kedepannya dibantu oleh Pak Juniarso sebagai Ketua Pertina Kota Bandung sekaligus anggota Dewan serta KONI Kota Bandung akan semakin rutin menggelar kejuaraan tinju amatir.
“Mungkin kedepannya ada penataran pelatih tinju karena pelatih juga harus mengerti aturan tinju, jangan sampai terjadi pelatih memprovokasi atletnya diatas ring sehingga terjadi keributan,” ujar Imam yang sudah malang melintang mengurus tinju amatir sejak tahun 1970 ini. (dgp)
.