Oleh: dr. Muhammad Iqbal Ramadhan
LAKI–LAKI sejatinya dilahirkan dengan memiliki kulit yang menutupi kepala penis atau glans penis. Kulit ini biasanya disebut kulup. Operasi pengangkatan kulup ini dinamakan sunat. Bagi sebagian besar orang, sunat dilakukan pada masa kanak-kanak, yang memiliki tujuan keagamaan atau medis. Orang dewasa juga dapat menjalani sunat karena alasan estetika atau medis.
Penis yang tidak disunat umumnya lebih dipandang sebelah mata ketimbang penis yang disunat. Pasalnya, penis yang tidak disunat dianggap sebagai penisnya “bocah”, karena masih memiliki kulup. Padahal, baik penis disunat maupun tidak, masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri, khususnya dalam berhubungan seksual. Yuk, kita bahas apa saja perbedaan penis yang disunat dan tidak.