SELAMA kehamilan, Bunda mungkin akan mengalami keputihan yang berbeda dari sebelumnya. Keputihan bisa saja memiliki konsistensi, ketebalan, frekuensi, dan jumlah berbeda dari sebelum hamil. Namun, perubahan warna keputihan saat hamil tidak selalu menandakan tanda bahaya. Bunda hanya perlu mengenali keputihan yang sehat saat hamil.
Ulasan berikut akan membantu Bunda mengenali jenis keputihan saat hamil. Keputihan yang terjadi sepanjang siklus menstruasi terjadi akibat kadar hormon tidak seimbang. Beberapa wanita dapat mengalami perubahan keputihan saat sebelum hamil, bahkan ketika hamil, hormon terus berperan dalam perubahan keputihan.
Penyebab Perubahan Keputihan saat Hamil
Perubahan yang terjadi di serviks selama kehamilan juga dapat memengaruhi keputihan. Ketika hamil, serviks dan dinding vagina dapat melunak, kemudian tubuh memproduksi cairan berlebih untuk membantu mencegah infeksi yang terjadi saat hamil. Ketika mendekati waktu persalinan, frekuensi keputihan juga dapat bertambah lebih banyak. Hal ini disebabkan karena kepala bayi terus menerus menekan leher rahim. Mendekati akhir kehamilan, kepala bayi mungkin juga menekan leher rahim yang kemudian sering menyebabkan keputihan meningkat.
Tanda Keputihan Tidak Normal saat Hamil
Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri, peningkatan volume keputihan yang berbau ringan selama kehamilan adalah normal. Namun, perlu diperhatikan bahwa warna dan bau yang tidak biasa sering menandakan adanya infeksi. “Keputihan normal itu bening, teksturnya cair atau sedikit kental, tidak berbau, dan tidak gatal. Tapi menjadi tanda bahaya kalau gatal, berbau, warna kehijauan, abu-abu, atau ada gejala lain seperti nyeri perut, nyeri saat buang air besar,” ucap dr. Devia.
Jika Bunda mengalami keputihan tak normal, ini bisa jadi tanda infeksi. Infeksi jamur sering terjadi selama kehamilan. Keputihan tidak normal juga bisa disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan, semua wanita hamil untuk melakukan skrining PMS. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan PMS pada saat pemeriksaan kehamilan pertama.
Jika Bunda memiliki salah satu PMS, penting untuk memberi tahu dokter kandungan sesegera mungkin saat hamil, untuk membantu mengurangi risiko menularkan penyakit ke bayi dalam kandungan. Penyakit menular seksual yang dimiliki ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya komplikasi kehamilan. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat keputihan abnormal di antaranya plasenta previa atau solusio plasenta.
Bunda juga bisa mencatat kapan perubahan pada keputihan terjadi saat hamil, keputihan karakteristik keputihan mulai dari warna, bau, dan teksturnya. Hal ini untuk memudahkan dokter menganalisis lebih lanjut.
Warna Keputihan yang Berbahaya Saat Hamil
Penting untuk memberitahu dokter sesegera mungkin jika Bunda mengalami keputihan abnomal. Beberapa warna keputihan yang dapat menjadi tanda adanya masalah atau infeksi vagina adalah sebagai berikut:
- Bening atau Putih
Dijelaskan oleh dr. Devia, warna keputihan bening atau putih susu adalah warna keputihan yang normal pada umumnya. Selain warna, keputihan normal juga dibarengi bau yang ringan dan tidak berbau busuk atau menyengat. Namun, jika Bunda mengalami perubahan keputihan dan tidak yakin, apakah itu berbahaya atau tidak saat hamil, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan. Perubahan keputihan saat hamil dapat menjadi tanda adanya masalah.
- Putih Kental
Keputihan yang berwarna putih, kental, dan menyerupai keju cottage dapat mengindikasikan kamu mengalami infeksi jamur saat hamil. Gejala lain dari infeksi jamur adalah gatal, rasa terbakar di area kewanitaan, dan nyeri saat buang air kecil atau hubungan seksual.
- Hijau atau Kuning
Keputihan berwarna hijau atau kuning, dapat menjadi tanda keputihan abnormal atau tidak sehat. Warna kuning atau hijau dapat menunjukkan Bunda mengalami PMS, seperti klamidia atau trikomoniasis. Gejala lain yang mungkin juga terjadi saat keputihan berwarna hijau atau kuning termasuk kemerahan atau iritasi pada alat kelamin.
Menurut CDC, PMS dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan. Komplikasi kadang-kadang tidak muncul sampai bertahun-tahun setelah kelahiran, tetapi mereka dapat mempengaruhi sistem saraf dan perkembangan anak.
- Abu-abu
Kemudian tanda lain dari keputihan yang tidak sehat saat hamil adalah warna keputihan yang abu-abu. Warna abu-abu dapat menjadi tanda adanya infeksi vagina yang disebut juga dengan bakterial vaginosis (BV). Selain warna keputihan yang menjadi lebih keruh atau abu-abu, bakterial vaginosis juga biasanya dibarengi dengan aroma keputihan yang tidak sedap atau seperti bau amis. Biasanya bau lebih menyengat setelah berhubungan seksual.
- Cokelat
Biasanya keputihan tampak kecokelatan karena darah lama meninggalkan tubuh, yang bisa menjadi gejala awal kehamilan. Jika Bunda mengalami hal ini, tak perlu khawatir, ya. Pasalnya hal ini wajar terjadi pada ibu hamil. Namun, ibu hamil yang mengalami keputihan berwarna cokelat tua sebaiknya menghubungi dokter untuk memastikan bahwa hal itu tidak berbahaya.
- Merah Jambu
Selama awal hamil atau di minggu-minggu terakhir menuju persalinan, keputihan merah muda sering terjadi. Kondisi ini juga bisa menjadi tanda bahaya seperti keguguran atau kehamilan ektopik. Biasanya keputihan berwarna merah muda yang berlangsung selama 1-2 hari tidak menjadi tanda bahaya. Penyebab lain dari bercak ringan selama kehamilan termasuk hubungan seksual dan infeksi vagina.
- Merah
Keputihan berwarna merah dapat menjadi tanda bahaya. Jika Bunda memiliki keputihan berwarna merah selama kehamilan segera cari pertolongan medis, terutama jika keputihan merah terjadi sangat banyak, atau terdapat gumpalan seperti darah. Keputihan yang dibarengi dengan kram dan sakit perut juga perlu mendapatkan perawatan medis segera. Pasalnya gejala-gejala tersebut dapat menunjukkan tanda bahaya seperti keguguran atau kehamilan ektopik. Pendarahan pada keputihan juga dapat mengindikasikan adanya masalah pada kehamilan yang berpotensi serius seperti ibu hamil yang memerlukan persalinan prematur.
Demikianlah penjelasan mengenai jenis, warna, dan ciri-ciri lainnya dari keputihan yang sehat dan tidak selama kehamilan. Pastikan Bunda untuk tetap sehat.*(Tulisan di atas sudah ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri/Sumber: KlikDokter.com)