Kesehatatan Pria

Para Pria Harus Waspada, Ini Risiko Masturbasi Pakai Sabun

231views

ONANI atau masturbasi adalah aktivitas seksual yang sering dilakukan kaum pria. Saat onani, biasanya pria membutuhkan bantuan cairan pelicin, agar penis tidak terasa kesat. Pelumas atau pelicin onani yang sering digunakan adalah sabun. Namun, apakah aman masturbasi pakai sabun? Adakah efek samping yang dapat membahayakan penis?

Bahaya Masturbasi Pakai Sabun

Pada dasarnya, penggunaan sabun untuk onani tidak disarankan. Masturbasi pakai sabun dapat menyebabkan:

  1. Iritasi pada Kulit Kelamin

Masturbasi dengan menggunakan sabun bisa memicu iritasi pada kulit kelamin. Hal ini kemudian dapat membuat kulit melemah sehingga lebih berisiko infeksi. Dapat pula timbul reaksi alergi pada orang tertentu, terutama jika kandungan dalam sabun tidak cocok dengan kulit. Oleh karena itu, berhati-hatilah jika Anda ingin onani menggunakan sabun.

  1. Perubahan pada pH Kelamin

Tak hanya itu, pH kelamin bisa berubah. pH area penis cenderung asam, dan kadar keasaman ini ideal untuk pertumbuhan kuman normal pada area kelamin. Namun, sabun umumnya memiliki pH lebih tinggi, sehingga pemakaian sabun akan mengubah kadar keasaman kelamin dan mengganggu keseimbangan kuman alaminya. Risiko infeksi pun menjadi lebih tinggi. Bahkan, perubahan pH dan kuman alami penis dapat menimbulkan bau kurang sedap pada kelamin.

  1. Kulit Kering 

Tujuan pemakaian sabun adalah untuk membersihkan minyak dan kotoran. Nah, masturbasi pada penis menggunakan sabun akan turut membuang minyak alami tubuh, sehingga memicu kulit kering. Kondisi ini tentu akan membuat Anda tidak nyaman. Jadi, pastikan Anda berpikir kembali jika ingin masturbasi pakai sabun. Berbagai bahaya masturbasi pakai sabun disebabkan oleh bahan kimia yang ada di sabun, misalnya seperti spermisida dan parfum, pH sabun yang cenderung basa, kandungan surfaktan untuk menghilangkan minyak, dll.

Selain itu, pria tidak disarankan untuk sering mencuci penis menggunakan sabun. Jika ingin mencucinya dengan sabun, lakukan sesekali dan jangan rutin setiap hari. Misalnya saja, seminggu dua kali. Pilih pula sabun khusus berbahan lembut untuk kulit sensitif. Untuk membersihkan penis, Anda cukup menggunakan air mengalir dan membersihkan setiap bagian penis sampai bersih.

Jangan Masturbasi Pakai Sabun, Gunakan Pelumas

Sekarang Anda sudah tahu, ‘kan, efeknya jika onani menggunakan sabun? Apabila ingin masturbasi berjalan lancar tanpa hambatan, gunakan pelumas khusus untuk berhubungan seksual. Pelumas tersebut umumnya aman digunakan untuk penis dan vagina. Selain itu, kenali juga beberapa bahan pelumas seks yang aman untuk onani.

Pelumas Berbahan Dasar air 

Pelumas ini biasanya terbuat dari glycerin yang dapat menyerap ke dalam kulit dan mudah hilang dalam air. Pelumas ini mudah dibersihkan dan jarang dilaporkan dapat mengiritasi penis.

Pelumas Berbahan Dasar Minyak 

Anda juga bisa memilih pelumas yang bahan dasarnya terbuat dari minyak seperti petroleum jelly. Pelumas ini sangat licin, sehingga cocok digunakan saat onani atau bila ingin berhubungan seks tanpa kondom.

Pelumas Berbahan Dasar Silikon 

Pelumas silikon umumnya dapat dengan mudah diserap kulit, tahan lebih lama, dan tidak lengket. Pelumas jenis ini cocok dan aman digunakan saat berhubungan seks atau saat onani. Perlu diingat, setelah menggunakan pelumas, Anda wajib membersihkan penis dengan air sampai bersih. Tujuannya agar tidak ada bahan pelumas yang tertinggal. Pasalnya, pelumas seks yang masih tersisa di kulit bisa menyebabkan penis iritasi.

Apabila penis sudah telanjur iritasi, maka segera pergi ke dokter spesialis kulit dan kelamin. Hindari mengobati penis sendiri di rumah agar infeksi tidak semakin parah. Biasanya, dokter akan memberikan salep antigatal untuk dioleskan ke penis. Selain itu, hindari dulu aktivitas seks seperti berhubungan intim atau onani agar iritasi tak semakin parah dan risiko penyakit menular seksual bisa dihindari.

Itulah sederet efek samping masturbasi pakai sabun. Lebih baik Anda menggunakan pelumas yang jauh lebih aman bagi tubuh.*(Sumber: KlikDokter.com)

Leave a Response