
Bandung, BANDUNGPOS.ID – Kejuaraan Terbuka Angkat Berat Klasik Junior-Senior II tahun 2024 digelar di Hall Pabersi, Komplek GOR Pajajaran, mulai Jumat (13/12/2024) hingga Sabtu (14/12/2024). Kejuaraan ini dilaksanakan setahun dua kali. Kejuaraan serupa yang pertama telah dilaksanakan Juli lalu dan ini sudah menjadi program Pengprov Pabersi Jabar.
“Kejuaraan ini mengikutsertakan pula katagori junior, tujuannya guna mencari bibit-bibit potensial dicabor angkat berat. Saya akui mencari bibit atlet potensial di cabor angkat berat itu susah. Untuk itulah lewat kejuaraan ini kita berharap lahir atlet muda yang memiliki prospek untuk berkembang lewat pembinaan berkesinambungan,” ujar ketua panitia pelaksana sekaligus penanggung jawab kejuaraan, Usdi Permana disela-sela kejuaraan berlangsung.
Usdi juga melihat banyak daerah dimana atletnya berlatih secara kontinyu, namun sayangnya minim kejuaraan sebagai aktualisasi dari rutinitas berlatih. Ini satu hal yang mendorong digelarnya Kejuaraan Terbuka Angkat Berat Klasik Junior-Senior II tahun 2024.
Pada pendaftaran awal, jumlah peserta putra/putri sempat mencapai 100 lebih. Namun menjelang hari H pelaksanaan kejuaraan, jumlah peserta berkurang. Beberapa pengcab Pabersi kota/kabupaten ikut serta dikejuaraan ini, antara lain Kota/kabupaten Bandung, Kota/kabupaten Bekasi, kota/kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu serta peserta dari umum.
“Ada tiga nomor yang dipertandingkan di Kejuaraan Terbuka Angkat Berat Klasik Junior-Senior II tahun 2024 ini, antara lain nomor squat, bench press dan deadlift. Pada kejuaraan yang pertama sebanyak 138 atlet angkat berat ikut serta. Pada kejuaraan yang kedua ini diikuti 72 atlet. Secara kuantitas jumlah peserta menurun, penyebabnya karena di bulan Desember ini terbentur anggaran dari setiap pengcab Pabersi,” ujar Usdi.
Usdi menerangkan, kejuaraan disebut klasik karena tidak memakai peralatan semacam ikat tali, baju bench suit dan super suit. Si atlet yang tampil hanya memakai polosan atau hanya memakai lifting suit dan ini sudah menjadi program International Powerlifting Federation (IPF) atau Federasi Angkat Besi Internasional. IPF mempertandingan dua katagori yaitu klasik dan equipment.
“Di Porprov dan PON hanya dipertandingkan katagori equipment saja, tapi di kejuaraan nasional ada nomor klasiknya. Di nomor klasik tadinya pada Desember ini ada kejurnas di Lampung tapi tidak jadi. Sebagai penggantinya kita laksanakan kejuaraan ini,” ujar Usdi. (den)