Oleh Ustadzah Hj.Lilis Siti Rahayu,.MPd KITA sering mendapati orang -orang yang gelisah, gundah gulana karena urusan dunia yang terasa berat baginya. Kegelisahan urusan dunia itu kisarannya antara lain adalah , Gelisah karena merasa tak dapat rizki, dapat rizki sedikit atau kehilangan rizki dan yang lainnyam, pada hal Allah SWT menjamin rizki hamba hamba Nya. Allah SWT berfirman :
۞ وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
“Wa mā min dābbatin fil arḍi illā ‘alallāhi rizquhā wa ya’lamu mustaqarrahā wa mustauda’ahā, kullun fī kitābim mubīn “ (QS. Huud ). Dan, tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). Ketika Allah SWT telah menjamin rizki maka keliru cara berfikir kita jika masih gelisah memikirkan rizki. Gelisah karena takut akan didatangi penyakit.Ingatlah bahwa semua orang juga pernah diuji dengan sakit bahkan dengan sakit yang parah. Dan, ketahuilah bahwa sakit yang menimpa seseorang adalah untuk mengangkat derajat dan menghapus kan dosa. Rasulullah SAW bersabda :”Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahan nya” (H.R Imam Muslim). Juga dalam satu riwayat disebutkan bahwa . Rasulullah SAW bersabda :”Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersama nya dosa dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya” (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim). Gelisah karena sering dizhalimi orang lain. Sikap terbaik dalam hal ini adalah bersabar. .Sungguh bersabar akan mendatangkan pahala tanpa batas Allah SWT berfirman :
قُلْ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ “Qul yā ‘ibādillażīna āmanuttaqụ rabbakum, lillażīna aḥsanụ fī hāżihid dun yā ḥasanah, wa arḍullāhi wāsi’ah, innamā yuwaffaṣ ṣābirụna ajrahum bigairi ḥisāb” Katakanlah “Hai hamba hamba Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”.Orang orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang orang yang bersabar lah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa bata” (Q.S az Zumar 10). Adapun kesabaran, pahala nya berlipat ganda tidak terbatas. Hal ini menunjuk kan bahwa ganjarannya sangat besar sekali hingga tak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak bisa dihitung dengan bilangan. Bahkan juga, pahala sabar termasuk pahala yang maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula dapat disama kan dengan mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Kesabaran itu pahalanya tanpa batas. (Syarah Riyadush Shalihin). Gelisah karena tak punya pangkat dan jabatan.Sungguh pangkat dan jabatan itu sangat sementara dan bisa menjadi penyesalan di hari Kiamat, Rasulullah SAW bersabda “Jabatan atau kekuasaan ialah suatu hal yang begitu nikmat bagi yang mengambil hak dan menempatkannya (dengan benar), (akan tetapi) menjadi sesuatu yang begitu menyengsarakan bagi yang tidak menempatkan hak pada tempatnya serta akan menjadi penyesalan pada Hari Kiamat ”(H.R ath Thabrani). Ketahuilah bahwa pangkat atau jabatan yang tinggi bukanlah menjadi sebab seseorang itu mulia. Sungguh kemuliaan seseorang adalah karena takwa. Allah SWT berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Yā ayyuhan nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja’alnākum syu’ụbaw wa qabā`ila lita’ārafụ, inna akramakum ‘indallāhi atqākum, innallāha ‘alīmun khabīr Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S al Hujurat 13). Oleh karena itu hamba hamba Allah janganlah gelisah dengan urusan dunia. Sungguh semua urusan dunia adalah bersifat sangat sementara. Bahkan dibalik kesulitan akan ada kemudahan. Firman Allah SWT : فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا Fa inna ma’al ‘usri yusrā. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-Insyirah Ayat 5) “Ketahuilah bahwa memang ada Kegelisahan Yang Harus Menjadi Perhatian Hamba Hamba Allah Yaitu Kegelisahan Dalam Merenung Bagaimana Nasibnya Di Akhirat Kelak. Rasulullah SAW bersabda “Orang yang menjadikan kegelisahannya pada satu hal saja, yaitu ia gelisah akan nasibnya di akhirat, maka Allah SWT akan cukupkan dia sehingga tidak gelisah lagi pada urusan dunianya. Namun orang yang menjadikan kegelisahannya pada urusan urusan dunia nya, maka Allah SWT tidak akan mempedulikan di lembah mana dia akan binasa. (H.R Ibnu Majah) “Sungguh kegelisahan seorang hamba tersebab memikirkan nasibnya di akhirat maka akan mendorongnya untuk banyak beribadah, berusaha menjauhi perbuatan buruk dan suka berbuat baik kepada sesama saudara.** ( Disarikan dari Al-Qur’an, hadizt dan berbagai sumber)
|
359
add a comment