Bandung, BANDUNGPOS.ID – Meski untuk pertamakalinya digelar, namun Kejuaraan Tenis Meja dan Catur Piala Walikota Bandung, terbilang sukses.
Animo peserta yang mencapai 400 untuk cabor tenis meja dan lebih dari 200 peserta untuk cabor catur, bisa menjadi indikasi untuk suksesnya penyelenggaraan. Kejuaraan yang digagas National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Bandung tersebut dihelat di GOR Padjajaran Bandung mulai 7 hingga 10 Desember.
Ketua penitia pelaksana Kejuaraan Tenis Meja dan Catur Piala Walikota Bandung, Wawa Gunawan mengatakan, kejuaraan ini sangat bagus untuk mencari bibit atlet muda potensial, khususnya dicabor tenis meja dan catur – dua cabor yang dipertandingkan di kejuaraan kali ini.
“Semua atlet yang mayoritas pelajar sudah menunjukkan bakatnya dikejuaraan Piala Walikota ini. Kita sudah bisa menyaksikan langsung kemampuan dan prestasi mereka, sekaligus menjadi parameter dari proses berlatih yang selama ini mereka (atlet) lakukan,” ujar Wawa sesaat menjelang seremoni pemberian penghargaan kepada para pemenang, Selasa (10/12/2024) di GOR Pajajaran Bandung.
Wawa merasa puas dengan performa yang ditunjukkan para atlet belia di kejuaraan ini. Para atlet junior – baik di cabor tenis meja maupun catur, telah menunjukkan kemampuan diatas rata-rata, meski disisi lain dalam penilaian NPCI Kota Bandung, belum sangat memuaskan.
“Masih banyak hal yang mesti dibenahi. Untuk itu pola berlatih mesti ditingkatkan lagi, disamping tentu para pelatihpun lebih konsisten lagi membina dan menumbuhkembangkan kemampuan para atletnya,” ucap Wawa yang juga Wakil Ketua Umum NPCI Kota Bandung ini.
Kedepan Wawa berharap kejuaraan Piala Walikota tak hanya mempertandingkan dua cabor. Harapannya selain tenis meja dan catur, dipertandingan pula cabor angkat berat, boling dll. Dengan demikian NPCI Kota Bandung bisa lebih mengontrol dan mengkoreksi hasil pembinaan semua cabor.
“Idealnya ketika banyak cabor dipertandingkan di Piala Walikota, semakin banyak pula potensi atlet yang digali guna menghadapi – misalnya, event Peparda. Dengan demikian kita sudah punya pegangan bahwa NPCI Kota Bandung siap menjadi juara umum Peparda 2026,” ungkap Wawa.
Dalam penilaian Wawa, atlet muka baru yang tampil di Piala Walikota ini mencapai kurang lebih 30 persen karena dalam daftar atlet binaan NPCI Kota Bandung berada diangka 70 persen adalah atlet senior.
“30 persen atlet muka baru itu berpotensi untuk terus berkembang. Saya selalu bicara kepada para pelatih bahwa jangan selalu menerima atlet yang mau latihan saja tapi kita – khususnya para pelatih, harus bisa menilai kemampuan si atlet. Misalnya apakah si atlet cocok di cabor tenis meja ataukah di cabor catur, karena kemampuan yang dipaksakan di salah satu cabor efeknya tentu kurang baik,” kata Wawa.
Menurutnya, atlet binaan NPCI Kota Bandung sampai saat ini mencapai 200 atlet. Jumlah atlet binaan ini diluar katagori senior yang berada di Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda). Atlet binaan NPCI Kota Bandung ini mendapat uang intensif setiap bulannya.
Mereka yang mencapai tangga juara di Kejuaraan Tenis Meja dan Catur Piala Walikota Bandung untuk cabor tenis meja :
Kelas 5-6 Putri : 1. Chelsa, (Klub/PTM : NN), 2. Princes (N), 3. Jaisyi (N) dan Zahra (NHI).
SMP Putri : 1. Ratu (NHI), 2. Traya (NHI), 3. Qyuth (Andara) dan Winda (Dalwa).
SMP Putra : 1. Bara (NHI), 2. Yusril (Istiqomah), 3. Fadli (Hibar) dan Taufik (NN).
SMA Putri : 1. Amara (NN), 2. Kayla (NN), 3. Nesya (Andara) dan Novi (NN).
SMA Putra : 1. Iman (Kharisma), 2. Azwan (Dalwa), 3. Azis (Gree One) dan Arjuna (NHI). (den)