KOLOM MEDIA LAWAS

Majalah Varia Edisi November 1971

438views

 

Oleh Kin Sanubary

Kolom Media Lawas kali ini membaca dan mengulas Majalah Varia terbitan November 1971 dengan wajah sampul Ida Abdi yang dikenal sebagai None Djakarta.

Wajah sampul Majalah Varia terbitan November 1971 menampilkan sosok artis pendatang baru yang terpilih sebagai None Djakarta 1970-71, yaitu Ida Abdi yang masih berusia 19 tahun. Ida Herawaty Abdi nama lengkapnya, baru-baru ini mendapatkan kehormatan untuk berangkat ke Negeri Sakura, Jepang.

Ida Abdi mendapatkan tiket gratis untuk melanjutkan study dalam soal-soal kewanitaan di Tokyo, Jepang sebagai hadiah anugerah None Djakarta yang diraihnya. Ida Abdi bermain di layar lebar dan membintangi film perdananya yang berjudul Djalang.

Film Djalang didukung juga oleh Aktor dan Aktris terkenal era tahun 70-an seperti Sukarno M Noer, Ratno Timoer, Farida Arriyani dan Suzan Tolani Selain Ida Abdi, sebagai wajah barunya.

Sebagai sampul penutup belakang (back cover) ditampilkan seorang model dan penyanyi yaitu Rose Sumanti. Bernama lengkap Rosemary Sumanti merupakan personil band wanita The Female yang dipimpin oleh penyanyi terkenal Lilis Suryani. Adapun anggota band yang dibentuk tahun 1968 tersebut yaitu Lilis Suryani (drum) Rita Rachman (keyboard) dan Rose Sumanti sebagai vokalis. Rose Sumanti kemudian menjadi staff Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Australia.

Ratu Juliana berkunjung ke Indonesia

Ratu Juliana dan suaminya Pangeran Bernard dari Kerajaan Belanda berkunjung ke Indonesia. Surat kabar-surat kabar dan majalah di Nederland banyak memuat tulisan-tulisan dan foto-foto mengenai kunjungan Ratu Juliana dan Pangeran Bernard ke Indonesia.

Orang-orang Belanda umumnya sangat terharu atas sambutan hangat dan akrab yang diberikan untuk Ratu Juliana dan Pangeran Bernard di Indonesia. Menurut sejumlah surat kabar Belanda, sambutan sehangat itu tidak diduga dari semula. Sikap ramah tamah dan jalinan persahabatan pemerintah dan rakyat Indonesia bagi Ratu Juliana merupakan kenangan yang tiada terlupakan mengenai keagungan suatu peradaban.

Orang-orang Belanda umumnya merasa terharu karena tidak menyangka dari semula, bahwa bangsa Indonesia sudah melupakan masa lampau dan sudah sanggup memperlakukan “musuh” di masa lampau menjadi sahabat di masa kini.

Sementara itu, berita kunjungan yang dilakukan oleh Kaisar Hirohito di Nederland dilaporkan sangat “kurang pas waktunya”, justru di saat masyarakat Belanda masih diliputi rasa terharu atas sikap persahabatan dan ramah tamah Bangsa Indonesia terhadap Ratu Juliana dan Pangeran Bernard di Indonesia.

Sambutan terhadap Kaisar Hirohito di Nederland teramat dingin, karena masyarakat Belanda masih menganggap Jepang masih sebagai musuh Belanda dalam Perang Dunia ll.

Demonstrasi-demonstrasi diadakan di berbagai tempat dengan slogan-slogan anti Jepang Hirohito Go ! Bahkan di Amsterdam para demonstran menginjak-injak dan membakar bendera Jepang Hinomaru.

Dalam acara perpisahan kunjungan Kaisar Hirohito di Nederland dalam upacara di depan Walikota Amsterdam Kaisar Hirohito dengan suara lemah lembut berkata kepada seluruh masyarakat Belanda.

Mukashi No Iro Iro No Koto, Sumimasen yang terjemahan sebagai berikut “Maafkan saya atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau” Kalimat ringkas yang diucapkan oleh Kaisar Hirohito meskipun bunyinya amat sederhana namun telah meninggalkan kesan yang mendalam bagi kalangan masyarakat Belanda.

Bonus Poster

Simon dan  Garfunkel adalah duo penyanyi lagu-lagu folk asal Amerika Serikat yaitu Paul Simon dan Arthur Garfunkel yang terkenal dengan harmoni musik yang cantik berasal dari Queen’s, New York – City Amerika Serikat.

Tom Jones salah satu penyanyi legendaris dari Inggris tepatnya berasal dari Wales. Tom Jones lahir di Treforest, Pontypridd, United Kingdom pada tanggal 7 Juni 1940. Tom Jones merupakan penyanyi paling populer yang muncul dari invasi Britania Raya.

Tom Jones mendapatkan gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris sebagai Sir Thomas John Woodward, OBE. Lagu Tom Jones yang terkenal yaitu Delilah, Love Me Tonight, I’ll Never Fall in Love Again dan Without Love.

Aktris film Dien Novita, 22, dikabarkan ditinggalkan oleh pacar-pacarnya. Dien Novita, yang juga kakak kandung penyanyi Tanty Josepha, sempat beberapa kali berpacaran dan menjalin hubungan cinta dengan beberapa pria. Pacarnya yang pertama seorang mahasiswa yang tinggal di Jerman. Pacar yang ke-2 Mohammad Guntur Soekarnoputra, putra Presiden RI yang pertama. Pacar yang ke-tiga yaitu Broery Pesolima penyanyi berdarah Ambon yang namanya sedang cemerlang. Tetapi semua berakhir dengan putus.

VARIA FILM

Film Virgin of Bali diproduksi oleh Dharma Putra Film yang diproduseri oleh Bachtiar Effendy bekerja sama dengan perusahaan film Italia, Italy-Swiss Film. Film Virgin of Bali yang bercerita tentang penyelundupan emas berskala internasional dibintangi oleh Putu Wijaya, Menzanno, Aedy Moward dan para pemain mancanegara diantaranya George Ardisson (AS) Ra Veoli (Italia) H. Politoff (Prancis), Lea Vander (Jerman), Piedro Sanchez (Spanyol)

Film Derita Tiada Akhir dibintangi oleh Silvi Ariani, Ellya Rosa, Henny Ray, Iwan Taruna diproduksi oleh PT. Sri Agung Utama Film. Film ini menceritakan tentang kisah Sum Kuning, bakul penjual jamu yang diperkosa oleh sekumpulan anak muda. Film ini diproduseri oleh Sutarko.

Film Biarlah Aku Pergi diproduksi oleh Garuda Film. Film ini dibintangi oleh Rahayu Effendy, Rima Melati dan Lenny Marlina. Disutradarai oleh Wim Umboh, di-dubbing di Studio Penas dan prosesinya di Tokyo Jepang.

Majalah VARIA terbitan November 1971 menampilkan ruang dan rubrik rutin yang selalu hadir seperti: ~ Varia Remaja ~ Varia Mode ~ Varia Film ~ Varia Bintang ~ Sahabat Pena ~ Humor : Boleh Baca Sambil Tiduran ~ Pojok Semau Gue ~ Nasehat Dr Zulkifli.

Adapun Ruang Cerpen menampilkan: ~ Aku Ini Binatang Jalang karya Teguh Angka Sadana ~ Sisa-sisa Masa Lampau karya Nina Pane. ~ Seratus Ribu Perak karya Zainal Abidin dan Cerita Betawi oleh Firman Muntaco.

Semoga dengan membaca dan mengulas majalah Varia terbitan November 1971 bisa membuka kembali kenangan lama. *

* Kin Sanubary, kolektor, pendiri dan pengelola Rumah Media Lawas, penerima Penghargaan PWI Jawa Barat 2023 kategori pelestari media massa nasional, bermukim di Tanjungwangi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

 

Leave a Response