Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke LPP TVRI Stasiun Jawa Barat: Komisi VIl DPR RI Tinjau Peran Lembaga Penyiaran Publik di Bandung
Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke LPP TVRI Stasiun Jawa Barat

KOTA BANDUNG, BANDUNGPOS –Komisi VII DPR RI mengadakan Kunjungan Kerja Spesifik ke Studio 1 LPP TVRI Stasiun Jawa Barat, Bandung, untuk meninjau peran lembaga penyiaran publik dalam menyediakan informasi yang berkualitas, netral, dan edukatif di era digital.
Dalam kunjungan ini, Komisi VII DPR RI ingin memahami tantangan yang dihadapi LPP TVRI, LPP RRI, dan LKBN ANTARA serta mencari solusi untuk memperkuat peran mereka di tengah pesatnya perkembangan digitalisasi. Sebagai bagian dari tugas pengawasan dan dukungan terhadap sektor perindustrian, UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata, serta media publikasi, Komisi VII menekankan pentingnya keberlanjutan media publik dalam menghadapi disrupsi teknologi.
Jajaran pimpinan ketiga lembaga penyiaran tersebut memaparkan berbagai aspek, mulai dari sejarah, program unggulan, pencapaian, hingga tantangan yang mereka hadapi. Kepala TVRI Stasiun Jawa Barat, Akhbar Sahidi; Kepala RRI Bandung, Soleman Yusuf; dan Kepala Biro ANTARA Jawa Barat, Riza Fahriza, menjelaskan strategi yang telah dilakukan untuk tetap relevan di tengah persaingan industri media yang semakin kompetitif.
Ketua tim Komisi VII DPR RI, Dr. Evita Nursanty, M.Sc, mengapresiasi kinerja lembaga penyiaran publik dalam menyajikan informasi yang akurat dan berimbang. Menurutnya, keberadaan LPP TVRI, LPP RRI, dan LKBN ANTARA sangat penting dalam memastikan akses publik terhadap berita yang bebas dari kepentingan komersial maupun politik tertentu.
“Di tengah disrupsi digital dan maraknya informasi di media sosial, kami berharap lembaga penyiaran publik tetap menjadi garda terdepan dalam menyampaikan kebijakan publik, memberikan edukasi kepada masyarakat, serta melestarikan budaya dan identitas nasional,” ujar Evita.
Kepala Biro ANTARA Jawa Barat, Riza Fahriza, dan Kepala RRI Bandung, Soleman Yusuf menegaskan bahwa meskipun menghadapi tantangan efisiensi anggaran, pihaknya tetap berkomitmen untuk bekerja secara optimal dan terus melahirkan inovasi dalam pemberitaan. Hal senada juga disampaikan Kepala TVRI Stasiun Jawa Barat, Akhbar Sahidi, yang menegaskan komitmen TVRI untuk terus hadir memberikan layanan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kepercayaan publik terhadap TVRI sebagai lembaga penyiaran publik juga tercermin dalam hasil riset Reuters Institute 2024, yang menunjukkan bahwa TVRI meraih tingkat kepercayaan sebesar 61 persen, sejajar dengan Kompas dan sedikit lebih tinggi dibandingkan CNN Indonesia yang memperoleh 60 persen. Sebelumnya, dalam laporan Digital News Report 2021 yang dirilis oleh Reuters Institute dan University of Oxford, TVRI juga dinobatkan sebagai salah satu media dengan brand paling terpercaya di Indonesia.
Diskusi dalam kunjungan ini juga menyoroti strategi adaptasi media publik terhadap era digital, termasuk optimalisasi platform daring dan efisiensi anggaran. Komisi VII menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi agar lembaga penyiaran publik tetap relevan serta mampu memberikan layanan informasi berkualitas bagi masyarakat. Hasil dari pertemuan ini diharapkan menjadi landasan bagi kebijakan yang mendukung keberlangsungan dan penguatan peran media publik di Indonesia, sehingga dapat terus berkontribusi dalam menyajikan informasi yang kredibel dan mendidik bagi masyarakat luas. **( Adem/BNN)