Oleh Ridhazia
Komunisme itu ibarat mesin raksasa. Anak kandung kekuasaan otoriter yang lahir di penghujung abad 19 ini. Inilah ideologi yang paling galak menggilas kebebasan manusia. Tapi kekuasaan Sang Tiran yang besar yang menindas itu tetap saja tak bertahan.
Gagasan politik yang diilhami pemikiran Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895) pada abad ke-18 itu kini hanya tersisa 5 negara komunis terakhir yaitu Cina, Korea Utara, Vietnam, Laos, dan Kuba. Kelimanya hanya serupa. Tapi sebenarnya berbeda.
Cina malah sudah menjadi negara kapitalis. Begitu pula Vietnam dan Kuba yang lebih sibuk mengejar pertumbuhan ekonominya. Sementara Korea Utara, Vietnam dan Laos sudah terseok-seok dalam kemiskinan.
Manifesto absolut
Jika disingkat, karakter politik absolut yang melekat pada komunisme yakni kebebasan dianggap sebagai ancaman. Padahal manifesto di awal gagasan komunisme dikembangkan adalah kesamaan derajat atasnama kaum tertindas.
Dengan dalih kesederajatan itulah sang penguasa justru alergi dengan perbedaan pendapat. Dilarang menentang dan menafsirkan pendapat penguasa. Ada instrumen yang mengawasi lisensi dan penyensoran produk pers oleh kaki tangan sang Tiran. *
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurmalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.