Sukabumi, BANDUNGPO.ID (11/9/22)SALAH satu kegiatan yang dilakukan oleh sekolah untuk menumbuhkan dan menguatkan karakter siswa adalah Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Tujuan umum dari GLS adalah menumbuhkembangkan budi pekerti siswa melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah, agar menjadi pembelajar sepanjang hayat. Sedangkan tujuan khusus dari GLS adalah : Menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa di sekolah. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
Kegiatan literasi di SMPN- 2 Cibadak sudah berjalan dengan baik sejak tahun 2015, penanggung jawab GLS adalah guru Bahasa Indonesia yaitu Ibu Nina Sulistiati, S.Pd. Selain sebagai penanggung jawab GLS di sekolah, ia juga aktif sebagai pelopor dan penggerak literasi Kabupaten Sukabumi. Kegiatan GLS yang telah dilakukan di SMPN- 2 Cibadak antara lain, melengkapi buku bacaan perpustakaan sekolah, melakukan kegiatan membaca 15 menit sebelum KBM dimulai, melakukan kegiatan readhaton satu bulan satu kali di sekolah yang dilakukan bersama-sama oleh siswa dan guru. Siswa yang minat dan literasinya tinggi ada kegiatan pengembangan diri yang bernama “komunitas membaca”. Siswa-siswa yang mengikuti pengembangan diri ini bisa mengembangkan minat dan bakatnya di dalam literasi dengan membaca dan mereviu buku, belajar menulis (cerpen, puisi, dan pantun), melakukan bedah buku, belajar pidato dan mendongeng.
Diawali tahun 2016 – 2017 SMPN- 2 Cibadak mengikuti kegiatan tantangan WJLRC (West Java Leader’s Reading Challenge), tantangannya adalah membaca dan mereviu 24 buku dalam satu tahun (dua buku per bulan) serta membuat diorama berupa pohon geulis di sekolah. Peserta tantangan WJLRC dari SMPN -2 Cibadak terdiri dari dua orang guru bahasa Indonesia dan 15 orang siswa. Setelah satu tahun mengikuti kegiatan, sebanyak dua orang guru dan 13 siswa lolos tantangan dan berhak mendapatkan medali dan piagam penghargaan dari Gubernur Jawa Batat pada saat itu, Bapak Ahmad Heryawan serta berhak mengikuti kegiatan jambore literasi yang diselenggarakan pada 1-2 November 2017 di Bumi Perkemahan Letjen Mashudi (Kiarapayung Camp) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Kegiatan Jambore literasi ini diikuti 2800 peserta dari SD dan SMP yang datag dari 27 Kab/Kota se- Jawa Barat, yang sudah berhasil mengikuti tantangan WJLRC. Salah satu kegiatan yang diikuti oleh SMPN- 2 Cibadak pada Jambore Literasi ini adalah Pameran Karya Literasi, dan mendapatkan penganugerahan medali dan piagam dari Gubernur Jawa Barat.
Setelah program WJLRC selesai, SMPN -2 Cibadak menyelenggarakan program literasi lanjutan yaitu Principal Reading Chalengge (PRC). Tantangannya PRC bagi siswa- siswa yang membaca dan mereviu buku terbanyak akan mendapat reward dan penghargaan dari sekolah. Program ini sudah berjalan sampai semester I tahun pelajaran 2019/2020, bahkan pada Desember 2020 siswa yang berhasil mereviu buku paling banyak diangkat sebagai duta literasi SMPN- 2 Cibadak. Maret 2020 karena Pandemi-COVID 19 kegiatan PRC dan kegiatan literasi lainnya tidak bisa dilaksanakan, selanjutnya pembelajaran dilaksanakan secara daring.
Berbekal pengalaman mengikuti tantangan WJLRC dan menyelenggarakan program PRC maka SMPN- 2 Cibadak pada saat ini mengikuti kegiatan tantangan GLN Gareulis Jabar. Kegiatan GLN Gareulis Jabar ini SMPN-2 Cibadak mengikuti tantangan untuk tim dengan katagori A yang terdiri atas satu Wakil Kepala Sekolah, satu orang guru, satu orang komite sekolah, satu orang tua siswa dan lima orang siswa. Selain mengirimkan tim GLS, SMPN- 2 Cibadak juga mengirimkan tuga orang peserta tantangan perseorangan yang terdiri dari dua orang guru dan satu orang siswa.
Alasan SMPN-2 Cibadak mengikuti tantangan katagori A ini karena sekolah sedang melaksanakan pembelajaran daring, sehingga sulit untuk mengkondisikan siswa,terutama apabila mengikuti kegiatan yang melibatkan siswa dengan jumlah banyak. Siswa yang dipilih mengikuti tantangan tim adalah siswa-siswa yang memiliki kemampuan literasi yang sangat baik, karena untuk kegiatan yang dilakukan pada kegiatan GLN Gareulis Jabar ini bukan hanya mereviu buku saja, tetapi ada kegiatan lain yaitu menulis cerpen, puisi, pantun, carpon, telling story dan mendongeng.
Penulis juga termasuk salah satu yang tergabung dalam tim GLS SMPN -2 Cibadak, dan merupakan pengalaman baru. karena penulis merupakan guru IPA. Begitu juga dengan Wakil Kepala Sekolah SMPN- 2 Cibadak, Bapak H. Asep Suryana, M.Pd ia adalah seorang guru matematika. Sedangkan tiga guru yang lainnya yang ikut kegiatan GLN Gareulis baik tim maupun perorangan adalah guru bahasa.
Agar tim lebih kompak, sekali-kali berkumpul di sekolah terutama pada saat kegiatan diklat yang pelaksanaannya di hari Sabtu. Pada Sabtu 23 Januari 2021 merupakan kegiatan diklat online terakhir yang di ikuti. Selain mengikuti kegiatan diklat, SMPN-2 membahas program GLN Gareulis yang sedang dilaksanakan dan juga menanyakan tugas-tugas yang telah diselesaikan oleh anggota tim pada setiap bulannya.
Setelah kegiatan diklat online selesai, SMPN-2 Cibadak sudah merencanakan mengadakan pertemuan setiap satu bulan sekali untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah berjalan. Semua anggota tim GLS SMPN -2 Cibadak, baik peserta kelompok maupun peserta perorangan memiliki komitmen untuk bisa menyelesaikan tantangan GLN Gareulis Jabar ini, dan saling memberikan motivasi serta semangat kepada anggota tim apabila ada yang belum selesai mengerjakan tugas tantangan yang diberikan.
SMPN-2 Cibadak yakin bahwa tim GLS, baik peserta tim atau perorangan bisa megikuti tantangan GLN Gareulis Jabar ini sampai akhir kegiatan. Dengn kerjasama tim yang baik dan komitmen dari semua anggota tim, mudah-mudahan semua harapan kami bisa terwujud. ***| Tati Ajeng Saidah, S.Pd, M.Pd (Guru SMPN 2 Cibadak|