Kasus Sambo Belum Tuntas, Kini Kamaruddin Ungkap Dugaan Aliran Dana Rp 300 Trilun Dirut PT Taspen
JAKARTA, BANDUNGPOS.ID – Kasus Ferdy Sambo belum tuntas, kini pengacara Kamaruddin Simanjuntak mengungkap dugaan aliran dana pengelolaan dana calon presiden (capres) yang nilainya sangat fantastis. Bukan main, dugaan aliran dana yang dikelola Dirut PT Taspen itu mencapai Rp 300 trilun.
Pengacara dari Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dalam kasus pembunuhan yang didalangi oleh eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo ini berencana melaporkan Direktur Utama (Dirut) PT Taspen (persero) terkait aliran dana pengelolaan dana calon presiden (capres).
“Dirut PT Taspen itu laporan sendiri nanti. Iya (bakal lapor) ke presiden dan wakil presiden,” kata Kamaruddin kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat (26/8/2022), seperti dilansir Suara.com.
Kamaruddin mengaku, dirinya sudah mengantongi bukti-bukti untuk membuat laporan serta melakukan investigasi keuangan milik Dirut PT Taspen.
“Ada (bukti), sudah saya investigasi keuangannya,” sambungnya.
Sementata Kamaruddin Simanjuntak ketika melakukan konferensi pers yang diunggah ulang oleh akun Twitter @cobeh2021, 25 Agustus 2022 menyebutkan, seorang Dirut BUMN mengelola 300 triliun itu disuruh atau inisiatif sendiri.
“Seorang Dirut BUMN mengelola 300 triliun disuruh atau inisiatif sendiri memacari berbagai wanita,” ungkap Kamaruddin Simanjuntak, seperti ditulis dalam akun tersebut.
Pengacara keluarga Brigadir J tersebut melanjutkan, bahwa dirinya merasa bingung karena Dirut PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus (ANS) Kosasih bisa mengelola dana sebesar Rp300 triliun.
“Saya gak ngerti kalian kasih gaji berapa itu Dirut BUMN itu, namanya PT Taspen saya buka aja saya orang gak suka pake edit-editan,” lanjutnya.
Bahkan dirinya mengungkapkan dana sebesar Rp300 Triliun tersebut dibagikan oleh teman wanita ANS Kosasih, dimana dana tersebut diinvestasikan.
“Wanita – wanita ini di taruh di apartemen, salah satunya Wang Residence Jakarta Barat. Wanita-wanita ini dititipi uang dengan cara uang yang 300 Triliun diinvestasikan lalu ada cashback,” sambungnya.
Kamaruddin Simanjuntak juga mengungkapkan bahwa wanita-wanita tersebut tidak dinikahi secara resmi oleh Dirut PT Taspen tersebut.
Tidak hanya disitu, Kamaruddin Simanjuntak juga menegaskan wanita-wanita tersebut memiliki transaksi sebesar Rp200 juta per hari, tanpa diketahui darimana uang itu berasal.
Atas temuannya tersebut Kamaruddin melaporkannya kepada para pejabat terkait, termasuk kepada Presiden, Wakil Presiden, hingga Menteri Keuangan, namun semuanya hanya diam menurutnya.
“Saya surati presiden diam, saya surati wakil presiden diam, saya surati komisi 6 diam, saya surati Menteri Keuangan diam, saya surati Menpan RB diam, saya surati Meneg BUMN diam. Saya surati Direktur SDM PT Taspen diam. Saya surati Komisi III diam, lalu saya harus bersurat kemana lagi,” pungkasnya.
PT Taspen Angkat Bicara
Sebelumnya, PT Taspen (Persero) angkat bicara soal tuduhan yang ditujukan kepada direktur utama terkait pengelolaan dana calon presiden (capres) sebesar Rp300 triliun. Pernyataan itu dilontarkan pengacara Kamaruddin Hendra Simanjuntak dalam video yang menjadi viral.
Merespons hal tersebut, Corporate Secretary Taspen Mardiyani Pasaribu membantah adanya tuduhan tersebut. Sebab, perseroan selalu menerapkan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) berdasarkan prinsip Transparansi Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran.
Dalam hal ini, Taspen berkomitmen untuk selalu amanah dalam mengelola dana peserta Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan ASN dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada peserta dan seluruh stakeholders.
“Dalam pelaksanaan investasi dan pengelolaan seluruh program yang ada, TASPEN wajib mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan OJK serta selalu memberikan laporan pengelolaan dana investasi kepada Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan OJK secara periodik,” ujar Mardiyani dalam keterangan di Jakarta, Jumat (26/8/2022).
Dia mengungkapkan, portofolio Investasi Taspen sebagian besar terdiri dari Obligasi Negara, Obligasi Syariah Negara dan Deposito di Bank BUMN sebesar 72 persen.(*)